Setelah bulan Ramadhan berlalu, bukan berarti kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT ikut berakhir.
Justru, bulan Syawal memberikan peluang emas untuk memperbanyak amalan, salah satunya dengan menjalankan puasa Syawal selama enam hari.
Ibadah ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan bisa dilakukan secara berturut-turut maupun terpisah.
Nah, kalau kamu berencana melaksanakannya, penting untuk memahami niat puasa Syawal 6 hari setelah Idul Fitri sesuai dengan situasimu.
Bacaan Niat Puasa Syawal 6 Hari dan Penjelasannya
1. Niat Puasa Syawal Sejak Malam Hari dan Berurutan Selama Enam Hari
Jika kamu berencana untuk berpuasa enam hari secara berurutan dan sudah meniatkannya sejak malam hari, berikut bacaan niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sittatin min Syawwāl lillāhi ta‘ālā
Artinya: “Saya niat puasa esok hari untuk menunaikan puasa sunnah enam hari dari bulan Syawal karena Allah Ta’ala.”
Niat ini dibaca setelah sholat Isya atau sebelum tidur di malam hari. Disarankan bagi kamu yang ingin konsisten puasa Syawal selama enam hari berturut-turut.
2. Niat Puasa Syawal Sejak Malam Hari Namun Tidak Berurutan
Kamu tetap bisa menjalankan puasa Syawal secara terpisah atau menyesuaikan dengan waktu luang. Untuk kondisi ini, bacaan niatnya berbeda sedikit:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnatis Syawwāl lillāhi ta‘ālā
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Lafal ini juga dibaca di malam hari, dan cocok digunakan jika kamu memilih hari-hari tertentu yang tidak berurutan untuk berpuasa di bulan Syawal.
3. Niat Puasa Syawal yang Diucapkan di Siang Hari
Berbeda dari puasa wajib, puasa sunnah seperti Syawal masih boleh diniatkan di siang hari, selama kamu belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar.
Berikut bacaan niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hādzal yaumi ‘an adā’i sunnatis Syawwāl lillāhi ta‘ālā
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah SWT.”
Kapan Waktu yang Tepat Membaca Niat?
1. Di Malam Hari Sebelum Subuh
Ini adalah waktu yang paling dianjurkan untuk membaca niat, terutama bagi kamu yang ingin menjalankan puasa dengan sempurna sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
2. Di Pagi atau Siang Hari (Jika Belum Batal)
Ulama membolehkan membaca niat puasa sunah di siang hari dengan syarat kamu belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak subuh.
Misalnya, kamu bangun kesiangan tapi belum makan, kamu masih bisa berniat dan menjalankan puasa sunah.
Baca Juga: Kapan Puasa Syawal 2025 Dimulai? Ini Tanggal, Batas Akhir, dan Dalilnya!
Apakah Boleh Digabung dengan Puasa Senin Kamis?
Puasa Syawal boleh digabung niatnya dengan puasa sunnah lain seperti puasa Senin dan Kamis.
Misalnya, jika kamu berpuasa pada hari Senin di bulan Syawal, kamu bisa meniatkan puasa Syawal sekaligus puasa Senin.
Pendapat ini didukung oleh banyak ulama, dan kamu tetap bisa memperoleh keutamaan dari kedua jenis puasa tersebut.
Namun, ada juga ulama yang berpendapat bahwa lebih baik tidak digabung agar pahala masing-masing ibadah lebih sempurna.
Jika kamu memiliki waktu dan kemampuan, menjalankannya secara terpisah tentu lebih utama.
Penutup
Puasa enam hari di bulan Syawal adalah kesempatan emas untuk memperbanyak pahala dan menjaga semangat ibadah setelah Ramadhan.
Dengan memahami berbagai doa niat puasa Syawal sesuai situasi, kamu bisa menjalankannya dengan lebih tenang dan penuh keyakinan.
Semoga Allah menerima semua amal ibadah kita. Yuk, manfaatkan bulan Syawal dengan sebaik-baiknya!
