Haji adalah salah satu rukun Islam yang kelima dan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik, mental, dan finansial untuk melaksanakannya setidaknya sekali seumur hidup.
Kegiatan ibadah ini terlaksana setiap tahun dan dilakukan di Kota Mekkah, Arab Saudi. Rangkaian kegiatan dalam ibadah haji terdiri dari beberapa ritual yang harus dilaksanakan sesuai kaidah yang telah ditentukan.
Fokus utama dalam melaksanakan haji terdapat pada rukun haji.
Rincian lengkap mengenai rukun haji yang wajib diketahui dan dilakukan oleh para jamaah:
1. Ihram
adalah tahap pertama dari rukun haji. Ihram merupakan niat yang dilakukan untuk memulai pelaksanaan ibadah haji.
Baca Juga: Hukum Haji Berkali-kali: Antara Sunnah dan Ibadah
Niat ini diucapkan di tempat yang disebut miqat, yaitu batas bagi calon jamaah haji untuk memulai prosesi haji.
Setelah melafazkan niat, jamaah mengenakan pakaian ihram, yaitu pakaian khusus yang terdiri dari dua lembar kain berwarna putih tanpa jahitan bagi laki-laki, dan pakaian longgar yang menutup aurat bagi perempuan.
Dalam kondisi ihram ini, ada beberapa larangan yang harus ditaati seperti dilarang memotong kuku, mencukur rambut, menggunakan wangi-wangian, dan melakukan hubungan suami istri.
2. Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah adalah puncak dari ibadah haji yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Jamaah haji berkumpul di Padang Arafah mulai dari waktu dzuhur hingga terbenam matahari.
Di sini, jamaah dianjurkan untuk banyak berdoa, berzikir, dan memohon ampunan.
Wukuf di Arafah dikenal sebagai inti dari ibadah haji karena Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Haji adalah Arafah.”
wukuf di Arafah merupakan rukun haji yang jika tidak dilaksanakan, maka hajinya dianggap tidak sah.
3. Tawaf Ifadah
adalah tujuh kali mengelilingi Ka’bah yang dilakukan setelah wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah.
Tawaf ini umumnya dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah atau setelahnya. Tawaf Ifadah menjadi salah satu rukun haji yang sangat penting.
Dalam pelaksanaannya, jamaah harus dalam keadaan suci dan dimulai dari sudut Hajar Aswad dengan posisi Ka’bah di sebelah kiri.
Baca Juga: Syarat Wajib Haji: Penjelasan dan Tips Praktis untuk Calon Haji
Tawaf dilakukan dengan berjalan kaki kecuali jika ada halangan kesehatan yang dibenarkan secara syariah.
4. Sa’i
Sa’i adalah kegiatan berjalan kaki bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
Tradisi ini dilakukan sebagai mengenang perjuangan Siti Hajar yang mencari air untuk anaknya, Nabi Ismail, hingga akhirnya air zam-zam muncul.
Sa’i merupakan rukun haji yang harus dilakukan setelah Tawaf Ifadah.
Selanjutnya, setelah selesai melaksanakan sa’i, jamaah laki-laki dianjurkan untuk mencukur rambut atau minimal memendekkannya.
Sementara itu, jamaah perempuan cukup memotong sedikit bagian ujung rambutnya.
5. Tahallul
adalah prosesi mencukur sebagian atau seluruh rambut kepala bagi laki-laki, dan memotong sedikit ujung rambut bagi perempuan sebagai tanda telah selesainya beberapa tahapan dalam pelaksanaan haji.
Tahallul merupakan simbol kebersihan diri luar dan dalam dari segala dosa dan bersiap memulai hidup baru yang lebih baik. Tahallul dilakukan setelah Sa’i.
6. Tertib
Adapun tertib di sini adalah melaksanakan semua rukun haji dengan urutan yang benar dan tertib sesuai dengan ketentuan syarat serta waktu yang telah ditentukan.
Tertib rukun ini penting untuk memastikan bahwa seluruh proses pelaksanaan ibadah haji dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Penutup
Mengingat bahwa haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam, sangat penting bagi setiap muslim untuk memahami dan mempersiapkan diri dengan baik dalam melaksanakannya.
Melaksanakan rukun haji dengan sempurna sesuai ketentuan yang telah diajarkan merupakan esensi dari ibadah haji itu sendiri.
Semoga Allah SWT memberikan kemudahan, kelancaran, dan pahala yang berlimpah bagi seluruh jamaah haji yang melaksanakannya.