Doa safar umroh adalah salah satu amalan ringan yang sebaiknya tidak kamu lewatkan saat hendak berangkat ke Tanah Suci.
Meskipun terlihat sederhana, doa ini bukan sekadar rutinitas, tapi bagian penting dari persiapan spiritual agar perjalanan ibadahmu lebih tenang, lancar, dan penuh berkah.
Terlebih jika kamu sudah mendaftar dalam paket umroh 2025, memahami makna doa safar bisa menjadi langkah awal untuk mempersiapkan diri secara lahir dan batin.
Lalu, seperti apa bacaan doa safar umroh dan apa makna yang terkandung di dalamnya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Kenapa Perlu Membaca Doa Safar Umroh?
Doa safar umroh adalah sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW sebelum memulai perjalanan ke Tanah Suci.
Melalui doa ini, kita memohon perlindungan, keselamatan, dan kelancaran selama ibadah.
Selain itu, doa safar juga memberi ketenangan batin, memperkuat niat karena Allah, dan menjadi salah satu waktu mustajab untuk berdoa.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tiga doa yang mustajab dan tidak diragukan lagi: doa orang yang dizalimi, doa musafir, dan doa orang tua kepada anaknya.” (HR. Abu Dawud)
Dengan semua keutamaannya, membaca doa safar adalah amalan ringan yang penuh manfaat dan sebaiknya tidak ditinggalkan.
Niat Sholat Safar Umroh
Sebelum membaca doa safar, kamu juga bisa menyempurnakan persiapan keberangkatan dengan melaksanakan sholat safar di rumah.
Baca Juga: Paket Umroh Bulan Juli
Sholat sunnah ini dikerjakan sebanyak dua rakaat, dengan bacaan niat sebagai berikut:
Arab:
أُصَلِّي سُنَّةَ السَّفَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin:
Ushallī sunnatas-safari rak‘ataini lillāhi ta‘ālā
Artinya:
“Saya niat sholat sunnah perjalanan dua rakaat karena Allah Ta‘ala.”
Tata Cara Sholat Safar Umroh
Berikut tata cara pelaksanaan sholat safar sebelum memulai perjalanan umroh:
- Niat sholat sunnah safar dalam hati atau dilafalkan sebelum takbiratul ihram.
- Sholat dikerjakan sebanyak dua rakaat seperti sholat sunnah pada umumnya.
- Pada rakaat pertama, setelah membaca Surat Al-Fatihah, dianjurkan membaca Surat Al-Kafirun.
- Pada rakaat kedua, setelah Surat Al-Fatihah, dianjurkan membaca Surat Al-Ikhlas.
- Sebagai pilihan lain, kamu juga bisa membaca Surat Al-Falaq di rakaat pertama dan Surat An-Nas di rakaat kedua.
- Setelah selesai sholat, dianjurkan membaca Ayat Kursi dan Surat Quraisy untuk memohon perlindungan selama perjalanan.
Sholat safar bisa dilakukan kapan saja, baik malam maupun siang, selama belum memulai perjalanan.
Meski tidak wajib, sholat ini menjadi bentuk persiapan hati dan doa agar perjalananmu diberi kelancaran dan perlindungan.
Doa Safar Umroh Sesuai Sunnah
Setelah sholat safar, kamu bisa melanjutkan dengan membaca doa safar umroh.
Doa ini dianjurkan dibaca saat bersiap berangkat, terutama ketika hendak naik kendaraan atau sebelum meninggalkan rumah.
Berikut adalah bacaan doa safar umroh:
Lafal Arab:
اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالأَهْلِ
Latin:
Allahumma anta as-sahibu fis-safari wal-khalifatu fil-ahli. Allahumma inni a’udzu bika min wa’tsya’is-safari wa kaabatil-manzari wa su’il-munqalabi fil-maali wal-ahli.
Artinya:
“Ya Allah, Engkau adalah teman dalam perjalanan, dan pengganti dalam keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari beratnya perjalanan, dan kesedihan saat kembali, serta dari kekafiran setelah iman, dan dari doa orang yang dizalimi dari keburukan pemandangan dalam keluarga dan harta.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Selain sebagai permohonan perlindungan, doa ini juga mencerminkan tawakal dan keyakinan bahwa hanya Allah-lah sebaik-baik penjaga, baik selama perjalanan maupun atas keluarga yang ditinggalkan.
Adab dan Sunnah dalam Perjalanan Umroh
Setelah melaksanakan sholat sunnah dan membaca doa safar umroh, jangan lupakan adab selama perjalanan.
Sikap-sikap sederhana ini justru bisa membuat perjalanan umroh terasa lebih nyaman dan penuh pahala.
Berikut beberapa adab dan sunnah yang sebaiknya dijaga saat memulai perjalanan umroh:
1. Menjaga niat karena Allah
Niatkan perjalanan ini semata-mata untuk beribadah, bukan untuk pamer, berlibur, atau sekadar mencari pengalaman duniawi.
2. Berpamitan dan minta restu kepada keluarga
Sebelum berangkat, biasakan meminta doa dan izin dari orang-orang terdekat sebagai bentuk adab dan penghormatan.
3. Menjaga kesabaran dan akhlak selama safar
Perjalanan jauh bisa melelahkan dan penuh tantangan. Disinilah pentingnya melatih kesabaran, menghindari keluhan, dan tetap ramah kepada sesama jamaah.
4. Tidak berlebihan dalam membawa barang
Membawa perlengkapan seperlunya mencerminkan sikap sederhana dan tawakal. Hindari membawa barang berlebihan yang justru merepotkan diri sendiri.
Baca Juga: Jenis-Jenis Haji: Haji Tamattu, Ifrad, dan Qiran Apa Bedanya?
5. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Baik saat di perjalanan maupun di Tanah Suci, kebersihan merupakan bagian dari iman. Jaga wudhu, pakaian bersih, dan buang sampah pada tempatnya.
6. Saling membantu sesama jamaah
Ketika ada teman perjalanan yang kesulitan, bantu semampunya. Sikap tolong-menolong adalah salah satu bentuk ukhuwah yang sangat dianjurkan selama ibadah umroh.
7. Mengisi waktu dengan hal bermanfaat
Gunakan waktu selama safar untuk berdzikir, membaca Al-Qur’an, atau mendengarkan kajian. Hindari membuang waktu dengan percakapan atau hiburan yang tidak bermanfaat.
Menjaga adab dan sunnah ini akan membuat perjalananmu terasa lebih ringan, tertata, dan bernilai ibadah sejak dari rumah hingga kembali pulang.
Penutup
Doa safar umroh adalah bagian penting dalam memulai perjalanan ibadah dengan hati yang tenang dan penuh keyakinan.
Selain membaca doa, melaksanakan sholat safar dan menjaga adab selama perjalanan juga merupakan bentuk ketaatan dan wujud ketergantungan kita kepada Allah SWT.
Semoga perjalanan umrohmu selalu diberi kelancaran, perlindungan, dan keberkahan hingga kembali ke tanah air dengan selamat. Aamiin.