Doa merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan seorang Muslim. Dalam setiap salat, umat Islam dianjurkan untuk memohon kepada Allah agar diberikan petunjuk dan bimbingan.
Salah satu permohonan yang paling dikenal dalam doa adalah “Ihdinas Sirotol Mustaqim.”
Baca Juga: Perlengkapan Umroh Wanita 9 Hari: Apa Saja yang Harus Dibawa?
Kalimat ini bukan hanya sekadar kata yang diucapkan, tetapi memiliki makna yang dalam dan penting bagi kehidupan spiritual kita.
Makna Ihdinas Sirotol Mustaqim
Berasal dari bahasa Arab yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti “Tunjukilah kami jalan yang lurus.”
Frasa ini bisa dibagi menjadi dua bagian: “Ihdinas,” yang berarti “Tunjukilah kami,” dan “Sirotol Mustaqim,” yang berarti “jalan yang lurus.”
“Jalan yang lurus” berarti hidup sesuai ajaran Islam, mengarah pada ridha Allah, dan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Penggunaan kalimat ini dalam doa menggambarkan kerendahan hati seorang hamba yang menyadari bahwa dirinya membutuhkan bimbingan dari Sang Pencipta.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai pilihan dan godaan yang dapat menjauhkan kita dari jalan yang benar.
Oleh karena itu, permohonan ini menjadi sangat relevan dan penting dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim.
Pentingnya Ihdinas Sirotol Mustaqim Dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Pohon Petunjuk yang Abadi
Sebagai umat Islam, kita harus memahami bahwa hidup ini penuh dengan tantangan dan cobaan.
Baca Juga: Doa Sa’i: Bacaan dan Panduan Lengkap
“Ihdinas Sirotol Mustaqim” mengingatkan kita untuk selalu meminta petunjuk dari Allah dalam setiap langkah yang kita ambil.
Hal ini menegaskan bahwa Bimbingan ilahi penting untuk menemukan jalan benar dalam keputusan besar hidup, seperti karier, pasangan, atau investasi.
2. Menunjang Ketaqwaan
Berdoa dengan kalimat “Ihdinas Sirotol Mustaqim” dapat membantu kita untuk lebih taat kepada Allah.
Dengan selalu memohon agar Allah memberikan petunjuk, kita diingatkan untuk menjauh dari jalan yang dapat menjerumuskan kita ke dalam dosa.
Permohonan ini menjadi pendorong bagi kita untuk memperbaiki diri, mendalami ilmu agama, dan berusaha untuk hidup sesuai dengan syariat Islam.
3. Mendapatkan Kebahagiaan Sejati
Jalan yang lurus bukan hanya membawa kita kepada ketaatan kepada Allah, tetapi juga kepada kebahagiaan sejati.
Ketika kita berjalan di jalan yang benar, hati kita akan merasa tenang, dan hidup kita akan dipenuhi dengan berkah dan rahmat-Nya.
Kebahagiaan yang dicari tidak semata-mata yang bersifat duniawi, tetapi juga kebahagiaan yang abadi di akhirat.
4. Penyatuan dalam Ibadah
Kata-kata “Ihdinas Sirotol Mustaqim” juga merupakan pengingat bahwa kita sebagai umat Islam bersatu dalam doa.
Dalam salat berjamaah, ketika kita mengucapkan frasa ini, kita bersama-sama meminta bimbingan Allah untuk diri kita sendiri dan komunitas kita.
Ini menguatkan rasa kebersamaan dan solidaritas di antara sesama Muslim.
Kesimpulan
Keberadaan kalimat “Ihdinas Sirotol Mustaqim” dalam usaha kita untuk menggapai ridha Allah mencerminkan betapa pentingnya bimbingan ilahi dalam perjalanan hidup kita.
Sebagai hamba yang lemah, kita perlu menyadari bahwa tanpa petunjuk dan bimbingan-Nya, kita bisa tersesat dalam pilihan hidup yang salah.
Dengan memahami arti dan makna dari permohonan ini, kita tidak hanya menjadikannya sebagai rutinitas dalam salat, tetapi juga sebagai filosofi hidup yang harus diterapkan setiap hari.
Semoga Allah senantiasa menuntun kita di jalan-Nya yang lurus dan menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang bersyukur. Amin.