Di jantung kota Seville di Spanyol berdiri megah Menara Giralda, mahakarya arsitektur yang tak hanya memesona secara visual tetapi juga menyimpan kisah sejarah yang mendalam.
Menara ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang Seville, dari masa kejayaan Islam hingga era Kristen, mencerminkan harmoni antara dua peradaban besar yang pernah hidup berdampingan di tanah Andalusia.
Penasaran seperti apa kisah dan keunikan di balik menara legendaris ini? Yuk, telusuri lebih lanjut di bawah ini.
Sejarah Menara Giralda: Dari Menara Masjid ke Menara Katedral
Menara Giralda dibangun pada abad ke-12, tepatnya pada masa Dinasti Almohad, atas perintah Khalifah Abu Ya’qub Yusuf sebagai menara Masjid Agung Sevilla.
Menara ini dirancang oleh Ahmad Ben Baso, arsitek asal Maroko, dengan gaya khas arsitektur Islam Andalusia yang menonjolkan detail geometris dan penggunaan bata merah yang elegan.
Baca Juga: Goa Postojna, Destinasi Spektakuler di Jantung Slovenia
Proses pembangunannya sempat mengalami berbagai kendala, hingga akhirnya selesai pada 10 Maret 1198.
Kemudian, pada abad ke-13 pasukan Kristen di bawah pimpinan Raja Ferdinand III menaklukkan Seville. Setelah itu, masjid agung diubah menjadi Katedral Seville, dan menaranya difungsikan sebagai menara lonceng.
Alih-alih menghancurkannya, pihak gereja memilih mempertahankan struktur utama menara karena kagum pada keindahan dan kekokohannya.
Sayangnya, gempa besar pada tahun 1365 menyebabkan sebagian bangunan masjid rusak parah. Pembangunan kembali pun dimulai pada 1433, hingga akhirnya Katedral Sevilla berdiri megah dan rampung pada tahun 1506.
Kini, Menara Giralda menjadi perpaduan menakjubkan antara dua warisan besar, yaitu pondasi Islam yang megah dengan sentuhan Renaisans dan deretan lonceng di bagian atasnya.
Keunikan Arsitektur Menara Giralda
Menara Giralda memiliki tinggi sekitar 104 meter dan menjadi salah satu bangunan tertinggi di Eropa pada masanya.
Kamu bisa masuk ke menara melalui Puerta del Lagarto, pintu masuk yang terletak tepat di sampingnya.
Menariknya, di dalam menara tidak terdapat tangga, melainkan ramp atau jalan berundak sebanyak 34 jalur. Jalur ini dulunya memungkinkan penjaga naik ke puncak menara dengan menunggang kuda saat mengumandangkan adzan.
Baca Juga: Mirador del Valle, Spot Terbaik Menikmati Panorama Kota Toledo
Di bagian bawah menara kamu bisa melihat pola bata geometris khas Maroko, sementara bagian atasnya memperlihatkan sentuhan Renaisans lengkap dengan lonceng dan patung perunggu bernama El Giraldillo.
Patung ini dipasang pada tahun 1568 dengan tinggi mencapai empat meter dan berfungsi sebagai penunjuk arah angin.
Siluetnya yang menjulang dapat terlihat dari berbagai penjuru kota, dan karena itulah menara ini disebut La Giralda.
Menara Giralda Hari Ini
Kini, Menara Giralda menjadi bagian dari Katedral Seville yang telah diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1987.
Setiap tahunnya, ribuan wisatawan datang untuk mendaki hingga ke puncak menara dan menikmati panorama kota Seville dari ketinggian.
Dari sini, kamu bisa melihat keindahan atap terakota, menara katedral yang menjulang, hingga pepohonan jeruk yang menghiasi jalanan kota.
Di tempat ini, kamu akan merasakan perpaduan harmonis antara sejarah Islam dan Kristen yang berpadu dalam satu karya agung.
Penutup
Menara Giralda adalah simbol perjalanan panjang yang menghubungkan dua peradaban besar di Spanyol.
Keindahan arsitekturnya menunjukkan bahwa perbedaan bisa melahirkan harmoni dan warisan masa lalu dapat tetap hidup di tengah modernitas.
Jika suatu hari kamu berkesempatan mengunjungi Seville, sempatkanlah untuk melihat menara ini dari dekat.
Di sana, kamu bisa menyentuh jejak waktu dan merasakan kisah panjang yang tersimpan di setiap sudut.
