Umroh Mandiri Sudah Legal, Apa yang Perlu Kamu Tahu?

Galmare Yulia R

Umroh mandiri bersama pasangan

Beberapa tahun terakhir, banyak jamaah yang berangkat umroh secara mandiri. Metode ini dipilih karena ingin menghemat biaya, mengatur jadwal sendiri, atau merasakan ketenangan beribadah di Tanah Suci dengan cara yang lebih personal.

Apalagi saat ini, umroh mandiri sudah mendapat payung hukum dari pemerintah untuk memastikan keamanan dan kenyamanan jamaah Indonesia yang memilih jalur ini.

Aturan Resmi Umrah Mandiri 

Masjidil Haram yang megah

Pemerintah Indonesia telah resmi menerbitkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Melalui aturan ini, pemerintah secara resmi melegalkan penyelenggaraan umroh mandiri yang sebelumnya telah banyak dilakukan oleh jamaah. 

Baca Juga: Ingin Berangkat Haji atau Umroh? Cek Dulu Biaya Suntik Meningitis di Puskesmas!

Artinya, masyarakat yang ingin berangkat ke Tanah Suci tanpa melalui biro perjalanan umroh kini dapat mengurus seluruh kebutuhan perjalanannya secara mandiri, dengan tetap berada di bawah pengawasan regulasi yang berlaku.

Kebijakan ini juga disusun dengan menyesuaikan regulasi Pemerintah Arab Saudi, agar pelaksanaan umroh mandiri tetap aman dan terkoordinasi. 

Pemerintah RI berupaya melindungi jamaah tanpa mengabaikan keberlangsungan ekosistem ekonomi haji dan umroh.

Karena itu, kegiatan umroh mandiri tidak boleh disalahgunakan untuk tujuan komersial atau dijalankan layaknya biro perjalanan tanpa izin resmi.

Pada dasarnya, aturan ini dibuat untuk meningkatkan transparansi, keamanan, dan kenyamanan jamaah Indonesia yang memilih jalur umroh mandiri. 

Dengan adanya payung hukum yang jelas, diharapkan setiap jamaah dapat beribadah dengan tenang, tanpa khawatir terhadap risiko administratif maupun keamanan selama berada di Tanah Suci.

Syarat Berangkat Umroh Jalur Mandiri 

Paspor elektronik Indonesia atau e-paspor

Meskipun umroh mandiri diperbolehkan, kamu tetap harus memenuhi beberapa persyaratan sesuai dengan Pasal 87A dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2025, antara lain:

  1. Memeluk agama Islam.
  2. Memiliki paspor yang masih berlaku minimal 6 bulan sejak tanggal keberangkatan.
  3. Memiliki tiket pesawat pulang–pergi menuju Arab Saudi.
  4. Memiliki surat keterangan sehat dari dokter.
  5. Memiliki visa serta bukti pembelian layanan dari penyedia resmi yang tercatat dalam Sistem Informasi Kementerian Agama (SISKOPATUH).

Tantangan Umroh Mandiri yang Perlu Dipertimbangkan

Suasana di sekitar ka'bah yang ramai jamaah

Umroh mandiri memang menawarkan kebebasan dalam menentukan jadwal dan pilihan layanan, namun cara ini tidak selalu mudah dijalankan oleh semua orang. 

Ada beberapa tantangan yang perlu kamu pertimbangkan secara matang sebelum memutuskan berangkat tanpa bantuan biro perjalanan.

1. Prosedur Administrasi yang Memerlukan Ketelitian

Salah satu tantangan terbesar dalam umroh mandiri adalah mengurus dokumen dan administrasi perjalanan. Kamu harus menyiapkan paspor, visa, tiket pesawat, hingga akomodasi sendiri tanpa bantuan agen resmi.

Setiap tahap membutuhkan ketelitian, pemahaman aturan, dan koordinasi yang baik dengan penyedia layanan, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi.

Kesalahan kecil seperti pengisian data yang tidak sesuai bisa membuat pengajuan visa tertunda bahkan ditolak. Karena itu, kamu perlu benar-benar teliti sebelum mengirimkan dokumen.

Selain itu, pastikan semua layanan yang kamu pesan, mulai dari hotel, transportasi, hingga konsumsi, berasal dari penyedia resmi agar perjalanan tetap legal dan aman.

2. Tidak Ada Pendamping Ibadah

Berbeda dengan jamaah yang berangkat melalui biro travel, jamaah umroh mandiri tidak mendapatkan pembimbing ibadah selama di Tanah Suci. 

Ini bisa menjadi tantangan besar, terutama bagi mereka yang baru pertama kali menjalankan ibadah umroh.

Tanpa adanya pembimbing, kamu harus benar-benar memahami tata cara umroh, urutan manasik, serta doa-doa yang dibaca di setiap titik penting, seperti tawaf, sa’i, dan tahallul. 

Jangan sampai niat ibadah yang sudah direncanakan lama jadi tidak maksimal atau bahkan mengurangi nilai pahala karena ada rukun umroh yang terlewat.

3. Permasalahan Logistik yang Sering Terjadi

Mengatur perjalanan lintas negara memiliki banyak detail teknis yang perlu diperhatikan. Mulai dari risiko kesalahan pemesanan tiket atau hotel, perbedaan waktu dan jadwal penerbangan, hingga kendala bahasa dengan penyedia layanan di Arab Saudi.

Semua hal ini harus kamu tangani sendiri tanpa dukungan tim logistik yang biasanya disediakan oleh travel umroh.

Baca Juga: Reward Umroh untuk Karyawan: Hadiah Ibadah yang Meningkatkan Loyalitas

Belum lagi potensi situasi darurat seperti kehilangan barang, tersesat, atau mengalami masalah kesehatan. 

Dalam kondisi seperti ini, jamaah yang berangkat mandiri perlu mencari solusi sendiri. Prosesnya bisa memakan waktu dan tenaga, terutama jika belum terbiasa dengan lingkungan di Tanah Suci.

4. Keterbatasan Akses Bantuan

Ketika kamu berangkat melalui travel umroh resmi seperti Annisa Travel, kamu akan mendapatkan layanan bantuan 24 jam, baik untuk kebutuhan administrasi maupun keadaan darurat. Namun dalam umroh mandiri, hal tersebut tidak tersedia. 

Jamaah perlu memiliki kontak darurat, asuransi perjalanan, dan jaringan komunikasi yang baik agar bisa mendapatkan bantuan jika terjadi kendala selama di Arab Saudi.

5. Masalah Keuangan dan Penipuan yang Perlu Diperhatikan

Karena tidak melalui travel umroh resmi, kamu perlu ekstra hati-hati dalam memilih penyedia layanan online, terutama dalam pembelian tiket, akomodasi, atau paket transportasi. 

Banyak kasus jamaah tertipu oleh situs tidak resmi atau penjual jasa palsu yang menawarkan harga murah. Maka, penting untuk memastikan semua transaksi dilakukan melalui platform tepercaya dan tercatat resmi.

Penutup

Meskipun umroh mandiri kini legal dan memberi kebebasan bagi jamaah untuk mengatur perjalanan sesuai keinginan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ibadah tetap nyaman dan aman. 

Mulai dari persiapan dokumen dan administrasi, memahami aturan resmi pemerintah, hingga memastikan semua layanan yang digunakan berasal dari penyedia resmi yang terpercaya.

Dengan perencanaan matang, umroh mandiri tidak hanya memungkinkan kamu beribadah secara lebih personal, tapi juga memberi kesempatan untuk mengatur jadwal perjalanan sesuai kebutuhan, merasakan ketenangan di Tanah Suci, dan menikmati pengalaman spiritual yang lebih mendalam.

Bagi kamu yang ingin mencoba umroh mandiri, pastikan semua persiapan dan pilihan layanan sudah tepat. Dengan langkah yang benar, perjalanan ini bisa menjadi pengalaman spiritual yang menyenangkan dan penuh berkah.

Bagikan:

Diskon Spesial Milad Annisa

Tags

Galmare Yulia R

A passionate storyteller who loves creating words that inform and inspire.

Leave a Comment