Al Balad Jeddah, Destinasi City Tour yang Kaya Sejarah dan Budaya

Galmare Yulia R

Gang sempit di Al Balad Jeddah

Ingin beribadah ke Baitullah bersama keluarga dengan suasana lebih eksklusif dan fleksibel? Program Umroh Private dari Annisa Travel bisa jadi pilihan terbaik untukmu.

Kamu dan keluarga bisa menentukan sendiri tanggal keberangkatan, durasi perjalanan, hotel, hingga agenda city tour.

Nah, salah satu destinasi city tour yang menarik untuk dikunjungi adalah Al Balad Jeddah, kawasan tua di Jeddah yang lokasinya sekitar 1,5 jam dari Mekkah.

Yuk, kenali lebih dekat pesona Al Balad dan hal menarik yang bisa kamu temukan di sana!

Sekilas Tentang Al Balad Jeddah

Suasana di Al Balad Jeddah

Al Balad adalah kawasan bersejarah di Jeddah, Arab Saudi, yang telah ada sejak abad ke-7 M. 

Kawasan ini mulai berkembang pada masa Khalifah Utsman bin Affan, ketika beliau menetapkan Jeddah sebagai pelabuhan resmi menuju Mekkah pada tahun 26 H atau 647 M.

Sejak saat itu, Al Balad menjadi pelabuhan penting bagi para jamaah haji dan pedagang dari berbagai penjuru dunia. 

Baca Juga: Pamukkale Cotton Castle: Surga Alam Turki yang Wajib Dikunjungi 

Sebelum adanya bandara modern, jamaah yang datang melalui Laut Merah akan berlabuh di Jeddah dan singgah di kawasan ini sebelum melanjutkan perjalanan suci menuju Mekkah.

Secara strategis, Al Balad terletak di bagian utara Laut Merah dan dikenal dengan pasar-pasar tradisionalnya yang ramai dan penuh warna. Suasana klasik dengan aktivitas perdagangan yang hidup membuat kawasan ini tetap menarik hingga kini.

Karena perannya yang begitu besar dalam sejarah Islam dan perdagangan, UNESCO menetapkan Al Balad sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 2014. 

Saat ini, kawasan tersebut menjadi simbol perpaduan antara sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat lokal yang autentik, sekaligus salah satu destinasi paling menarik untuk dikunjungi di Jeddah.

Jejak Arsitektur Klasik yang Memikat

Salah satu daya tarik utama Al Balad Jeddah terletak pada arsitektur bangunan tuanya yang khas dan bersejarah. 

Rumah-rumah di kawasan ini dibangun dengan batu koral dari Laut Merah serta dihiasi jendela kayu berukir yang disebut rawasheen. 

Desainnya tidak hanya indah, tapi juga berfungsi untuk menjaga sirkulasi udara agar tetap sejuk di tengah cuaca Jeddah yang panas.

Rumah berarsitektur khas Hijaz di Al Balad Jeddah

Beberapa rumah bersejarah yang bisa kamu temui di kawasan ini antara lain:

1. Beit Sharbatly

Dibangun pada tahun 1936 oleh arsitek Sadaga bin Mohammed Karkashan, rumah ini dikenal dengan fasad kayu berwarna coklat kemerahan dan rawasheen besar di bagian depannya. Pernah menjadi markas Kedutaan Besar Mesir dan kini sering digunakan untuk acara kebudayaan.

2. Beit Nour Wali

Rumah enam lantai dari abad ke-19 ini berdiri di depan Masjid Al-Mimar, dengan dinding batu kapur, atap kayu, serta halaman tengah yang luas. Fasadnya menampilkan jendela simetris dan ornamen geometris berpadu motif tumbuhan khas arsitektur Hijaz.

3. Beit Thaker

Pernah dihuni oleh Mohammed Thaker, tukang kayu pertama di Arab Saudi. Rumah menjulang ini memiliki balkon kayu dan tumpukan rawasheen khas Hijaz. Di sinilah ruang kelas pertama Sekolah Al Falah berdiri, dan kini rumah ini telah direnovasi oleh Kementerian Kebudayaan.

4. Beit Banajah

Milik keluarga Banajah, kompleks enam bangunan ini menonjol dengan halaman luas dan deretan rawasheen beragam bentuk. Interiornya mewah dengan ukiran kayu dan lampu kristal. Dulunya, Beit Banajah pernah difungsikan sebagai balai kota Jeddah.

5. Beit Al Batterjee

Dibangun pada tahun 1860 dan diwarisi turun-temurun oleh keluarga Al Batterjee. Fasadnya dihiasi mashrabiya biru kehijauan yang memberi kesan segar. Sekarang, rumah berusia lebih dari 150 tahun ini tengah direstorasi untuk menjaga keaslian arsitekturnya.

6. Beit Zeinal

Dibangun pada 1929, rumah ini menjadi bangunan pertama di Al Balad Jeddah yang menggunakan beton dan baja. Hingga 1949, tempat ini difungsikan sebagai Konsulat Belanda. Arsitekturnya memadukan gaya tradisional Hijaz dan sentuhan Eropa yang tampak pada tangga dan ukiran interiornya.

Spot Menarik Lain di Al Balad Jeddah yang Wajib Dikunjungi

Gerbang Mekkah

Selain deretan rumah bersejarahnya, kawasan Al Balad juga memiliki berbagai spot menarik yang tak kalah memikat untuk kamu jelajahi.

1. Gerbang Mekkah (Bab Makkah)

Bab Makkah merupakan salah satu pintu gerbang tertua yang menjadi akses utama menuju Kota Mekkah. 

Dahulu, gerbang ini berfungsi sebagai titik masuk bagi para jamaah haji dan pedagang yang datang dari berbagai daerah. 

Kini, area sekitarnya menjadi pasar tradisional yang ramai dan tempat yang pas untuk berburu oleh-oleh khas Arab.

2. Masjid Utsman Bin Affan

Masjid ini telah berdiri lebih dari 1.300 tahun, menampilkan gaya arsitektur tradisional Hijaz. Halamannya terbuka dan mengarah ke ruang sholat beratap. Pada abad ke-20, bangunan ini direnovasi total, namun sebagian struktur lama tetap dipertahankan di bawah bangunan modern.

3. Al Shona

Pada abad ke-19 M, Al Shona berfungsi sebagai pusat penyimpanan dan distribusi berbagai kebutuhan masyarakat, seperti amunisi, kayu, dan biji-bijian. 

Baca Juga: Petualangan di Gunung Mingsha: Bukit Pasir Bergema & Danau Bulan Sabit

Memasuki abad ke-20, area ini kemudian digunakan oleh para pedagang lokal sebagai gudang pribadi untuk menyimpan barang impor dari berbagai negara.

Kini, bangunan ini menjadi situs bersejarah yang merekam dinamika ekonomi Jeddah di masa lampau.

Papan penanda di Al Balad

4. Bab Madinah

Bab Madinah dulunya merupakan gerbang utama menuju kota Madinah dan menjadi bagian penting dari sistem pertahanan Jeddah. 

Seiring waktu, tembok pertahanannya beberapa kali dibangun ulang untuk menyesuaikan dengan perkembangan kota dan jumlah penduduk.

Bagian tembok yang masih terlihat berasal dari pertengahan abad ke-18 M, termasuk salah satu fase terakhir sebelum seluruh tembok pertahanan Jeddah dihancurkan pada tahun 1947. 

Bab Madinah juga menjadi spot populer untuk berfoto berkat suasana klasiknya yang tetap terjaga.

5. Diwan Lane

Lorong ini merupakan salah satu area paling ikonik di Al Balad Jeddah. Di sepanjang jalannya, kamu bisa menemukan kafe, galeri seni, dan butik lokal yang menawarkan pengalaman modern di tengah suasana bersejarah.

6. Beit Nassief

Beit Nassief adalah salah satu bangunan paling ikonik di Al Balad, Jeddah, terkenal karena struktur megah dan tangga utamanya yang unik.

Rumah bersejarah ini pernah menjadi tempat menginap Raja Abdulaziz Al Saud, pendiri Kerajaan Arab Saudi, sekaligus lokasi beliau menjalankan urusan pemerintahan setelah tiba di Jeddah pada 1924–1925. Hingga kini, ruang kantornya masih menyimpan jejak sejarah penting tersebut.

Sekarang, Beit Nassief difungsikan sebagai museum dan pusat kebudayaan yang terbuka untuk umum, memungkinkan kamu menyelami sejarah kota dan warisan budaya yang kaya.

Masjid Al Jifali

7. Masjid Al Jifali

Terletak di tepi Danau Al Arbaeen, Masjid Al Jifali termasuk salah satu masjid terbesar dan terpenting di Jeddah. 

Arsitekturnya yang memadukan kesederhanaan dan keanggunan membuatnya menjadi tempat favorit bagi jamaah maupun wisatawan setelah menjelajahi Al Balad. 

Suasana yang tenang dan pemandangan Laut Merah menambah pengalaman berkunjung yang berkesan.

Masjid ini juga dilengkapi fasilitas modern, seperti ruang belajar dan aula untuk ceramah keagamaan, mendukung berbagai kegiatan spiritual dan komunitas.

Penutup

Itulah pesona Al Balad, kawasan tua yang menyimpan begitu banyak sejarah dan keindahan arsitektur khas Jeddah.

Tempat ini bisa kamu jelajahi sebagai bagian dari city tour dalam Umroh Private bersama Annisa Travel

Program ini menawarkan fleksibilitas untuk kamu bisa merancang perjalanan ibadah yang lebih tenang, hangat, dan penuh kebersamaan bersama orang terkasih.

Jadi, kapan mau umroh sekaligus menjelajah Al Balad Jeddah? Yuk, daftar sekarang dan ciptakan momen tak terlupakan!

Bagikan:

Diskon Spesial Milad Annisa

Tags

Galmare Yulia R

A passionate storyteller who loves creating words that inform and inspire.

Leave a Comment