Umroh Maulid Nabi Muhammad 2025

Hari Tasyrik: Ini Keistimewaan dan Amalannya

Galmare Yulia R

Satu keluarga berbahagia makan daging kurban di hari tasyrik

Besok, 6 Juni 2025, adalah Hari Raya Idul Adha. Hari yang selalu dinanti oleh umat Muslim sebagai momen untuk meneladani keteguhan iman dan ketaatan Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Setelah Idul Adha, kita akan memasuki Hari Tasyrik 2025 yang jatuh pada tanggal 7, 8, dan 9 Juni. Hari-hari ini menyimpan banyak keistimewaan dan amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan.

Apa saja keistimewaan dan amalan tersebut? Mari simak uraian lengkapnya berikut ini.

Hari Tasyrik dan Keistimewaannya 

Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah dalam sistem penanggalan Hijriyah.

Secara bahasa, kata “Tasyrik” berasal dari bahasa Arab “syariq” yang berarti “matahari.” 

Dahulu, umat Arab Quraisy menyembelih hewan kurban pada hari-hari ini dan menghangatkannya di bawah terik matahari agar daging kurban lebih awet dan bisa dijadikan cadangan konsumsi.

Dalam Islam, hari-hari ini memiliki keutamaan khusus. Rasulullah SAW bersabda,

“Hari-hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan berdzikir kepada Allah” (HR. Muslim). 

Umat Islam dianjurkan untuk menikmati hidangan, terutama dari hasil kurban, sambil memperbanyak dzikir sebagai bentuk syukur.

Pada waktu ini, umat Islam dilarang berpuasa karena hari ini adalah waktu untuk merayakan, mempererat silaturahmi, dan berbagi keberkahan bersama

Baca Juga: Umroh Agustus 2025: Waktu Nyaman, Ibadah Lebih Khusyuk

Penyembelihan hewan kurban pun masih dibolehkan bagi yang belum sempat melakukannya saat Idul Adha.

Hari Tasyrik termasuk dalam rangkaian ibadah haji dan menjadi waktu yang tepat untuk menguatkan semangat beribadah, mempererat kebersamaan, serta menumbuhkan kepedulian sosial.

Amalan Sunnah yang Dianjurkan di Hari Tasyrik

1. Mengumandangkan Takbir

Umat Islam dianjurkan memperbanyak takbir pada waktu-waktu ini sebagai wujud memuliakan Allah SWT.

Takbir ini dimulai sejak malam Idul Adha (malam 10 Dzulhijjah) dan dilanjutkan hingga akhir hari Tasyrik (13 Dzulhijjah).

2. Memperbanyak Dzikir dan Doa

Hari Tasyrik adalah momen yang tepat untuk memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, serta memanjatkan doa.

Dengan memperbanyak amalan tersebut, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh keberkahan.

3. Melaksanakan Sholat Sunnah dan Amalan Kebaikan Lainnya

Selain sholat wajib, dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunnah, seperti rawatib atau dhuha.

Amalan kebaikan lainnya, seperti sedekah dan menolong saudara, juga sangat dianjurkan guna menjaga semangat dan konsistensi ibadah setelah Idul Adha dan puncak ibadah haji.

Baca Juga: 7 Amalan Utama di Bulan Dzulhijjah, Jangan Sampai Terlewat!

4. Menyembelih dan Membagikan Hewan Kurban

Bagi yang mampu, menyembelih hewan kurban pada hari Tasyrik merupakan salah satu ibadah utama.

Daging kurban kemudian dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan mereka yang membutuhkan sebagai wujud kepedulian dan solidaritas dalam masyarakat.

5. Menjaga Silaturahmi dan Mempererat Kebersamaan

Hari Tasyrik juga menjadi momen yang tepat untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan tetangga, memperkuat ukhuwah Islamiyah, serta menumbuhkan semangat kebersamaan dan kerukunan dalam masyarakat.

Penutup

Hari Tasyrik adalah momen penuh keberkahan untuk memperbanyak ibadah seperti takbir, dzikir, sholat sunnah, dan menyembelih hewan kurban. 

Selain meraih pahala, kita juga memperkuat persaudaraan dan kebersamaan dalam masyarakat.

Hari-hari ini mengajak kita menjaga semangat pengorbanan, mempererat silaturahmi, dan meningkatkan kepedulian kepada sesama. 

Semoga kita bisa memanfaatkan waktu mulia ini dengan penuh syukur, mendapatkan ridha Allah SWT, dan terus berbagi kebaikan dalam hidup.

Bagikan:

Umroh Maulid Nabi Muhammad 2025

Tags

Galmare Yulia R

A passionate storyteller who loves creating words that inform and inspire.

Leave a Comment