Umroh Maulid Nabi Muhammad 2025

Jejak Sejarah Haji Wada: Haji Pertama dan Terakhir Rasulullah SAW

Galmare Yulia R

Ilustrasi pelaksanaan haji wada di Mekkah

Tahukah kamu kalau Rasulullah SAW hanya sekali menunaikan ibadah haji sepanjang hidupnya? Ibadah itu dikenal dengan nama Haji Wada, yang memiliki arti Haji Perpisahan.

Bersama para sahabat dan sekitar 114.000 umat Islam, Rasulullah SAW melaksanakan Haji Wada pada tahun 10 Hijriyah atau 632 Masehi.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Haji Wada? Dan apa makna penting di balik peristiwa bersejarah ini?

Simak kisah lengkapnya dalam artikel berikut.

Apa Itu Haji Wada?

Haji Wada adalah haji pertama dan terakhir yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW. Sejak hijrah dari Mekkah ke Madinah, beliau sudah beberapa kali melaksanakan umroh, namun belum menunaikan haji.

Karena itu, Rasulullah SAW bertekad untuk menunaikan ibadah haji. Kata “wada” sendiri berarti perpisahan atau penghabisan, karena sekitar tiga bulan setelahnya, beliau wafat.

Dalam momen ini, Rasulullah berpamitan kepada para sahabat dan umat Islam secara umum. 

Inilah satu-satunya haji yang beliau lakukan setelah hijrah ke Madinah, sekaligus menjadi momen penuh makna dalam sejarah Islam.

Rangkaian Perjalanan Haji Wada

Peristiwa Haji Wada diawali ketika Rasulullah SAW berangkat dari Madinah menuju Mekkah. 

Perjalanan ini memakan waktu sekitar delapan hari dan menunjukkan betapa beliau menikmati setiap proses dalam ibadah ini.

Rasulullah SAW tidak menunaikan haji sendirian. Beliau didampingi para sahabat dan puluhan ribu umat Islam yang ikut serta setelah mendengar kabar bahwa Rasulullah akan berhaji

Jumlah jamaah saat itu diperkirakan mencapai 90 ribu hingga 114 ribu orang. Angka ini menjadi bukti keberhasilan dakwah Rasulullah selama 23 tahun.

Dengan penuh semangat, Rasulullah SAW tiba di Mekkah pada hari Senin, 4 Dzulqa’dah tahun ke-10 Hijriah. 

Setelah mengenakan pakaian ihram dan bermalam, beliau memulai rangkaian ibadah dengan thawaf di Ka’bah dan sa’i antara bukit Shafa dan Marwa.

Baca Juga: Apa Saja Hikmah di Balik Ibadah Haji?

Pada 8 Dzulhijjah, beliau berangkat ke Mina dan bermalam di sana. Keesokan harinya, ketika matahari terbit, Rasulullah SAW beserta rombongan bergerak menuju Padang Arafah. 

Di sanalah beliau menyampaikan khutbah perpisahan yang sangat menyentuh dan penuh makna bagi umat Islam.

Setelah khutbah, Rasulullah SAW mencukur rambut sebagai bagian dari tahallul. Beliau kemudian kembali ke Mekkah untuk melaksanakan thawaf ifadah dan shalat Zuhur. 

Saat itu, beliau juga meminum air zam-zam, lalu kembali ke Mina dan bermalam di sana.

Pada 11 Dzulhijjah, beliau melakukan prosesi melontar jumrah di ketiga jamarat. Di hari tersebut, Rasulullah SAW kembali memberikan khutbah kepada umat.

Sebagai penutup seluruh rangkaian ibadah haji, Rasulullah SAW melaksanakan thawaf wada, atau thawaf perpisahan. Setelah itu, beliau kembali ke Madinah. 

Haji ini merupakan haji terakhir yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan menjadi momen penting perpisahan beliau dengan umat Islam.

Pesan-Pesan Rasulullah dalam Khutbah Haji Wada

Berikut beberapa pesan penting yang terkandung dalam khutbah Rasulullah SAW saat berhaji:

1. Larangan Syirik dan Penegakan Tauhid

Rasulullah SAW menegaskan agar umat Islam hanya menyembah Allah SWT dan meninggalkan segala bentuk kesyirikan atau penyembahan selain Allah.

2. Persamaan dan Persaudaraan Umat Islam

Rasulullah SAW menegaskan bahwa semua umat Islam adalah saudara, tanpa memandang suku, bangsa, atau status sosial. Yang membedakan hanyalah ketakwaan kepada Allah. 

Karena itu, umat Islam diajak untuk saling menghormati, menjaga hak sesama, dan membangun persatuan dalam semangat ukhuwah islamiyah.

3. Kewajiban Menjaga Hak Sesama

Rasulullah SAW mengingatkan agar umat menjaga hak-hak sesama manusia, seperti hak atas darah (nyawa), harta, dan kehormatan. Larangan untuk saling menzalimi dan menindas ditegaskan dengan jelas.

4. Menjaga Amanah dan Janji

Umat Islam diperintahkan untuk selalu menepati amanah dan janji dalam kehidupan sehari-hari agar tercipta kepercayaan dan kedamaian sosial.

Baca Juga: Panduan Rukhsah dalam Haji: Jenis-Jenis Keringanan yang Perlu Diketahui

5. Larangan Memakan Riba dan Penipuan

Rasulullah SAW mengingatkan agar umat Islam meninggalkan praktik riba dan segala bentuk penipuan dalam transaksi maupun urusan ekonomi.

6. Menjaga Hak-Hak Wanita

Rasulullah SAW menekankan pentingnya memperlakukan wanita dengan baik. Beliau mengingatkan agar pria menjaga hak-hak wanita dan tidak menzalimi mereka.

7. Perintah Beribadah dan Berbuat Baik

Rasulullah SAW mendorong umat agar tetap taat beribadah kepada Allah dan terus berbuat baik kepada sesama.

8. Peringatan tentang Kematian dan Hari Akhir

Rasulullah SAW mengingatkan bahwa kehidupan di dunia hanya sementara. Setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas semua amal perbuatannya di akhirat.

Penutup

Haji Wada adalah satu-satunya haji yang dilakukan Rasulullah SAW, sekaligus menjadi momen perpisahan beliau dengan umat Islam. 

Lewat khutbahnya, Rasulullah SAW menegaskan nilai-nilai dasar dalam Islam, seperti tauhid, keadilan, persaudaraan, dan penghormatan terhadap hak sesama.

Pesan-pesan ini tidak hanya berlaku pada masa itu, tapi tetap relevan hingga hari ini.

Sudah semestinya kita meneladani ajaran beliau, mengamalkan nilai-nilai yang diwariskan, serta memperkuat ukhuwah islamiyah dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk cinta kita kepada Rasulullah SAW dan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Bagikan:

Umroh Maulid Nabi Muhammad 2025

Tags

Galmare Yulia R

A passionate storyteller who loves creating words that inform and inspire.

Leave a Comment