Dalam perjalanan Muslim Tour Maroko–Spanyol bersama Annisa Travel, kamu akan diajak singgah ke Masjid Hasan II, salah satu ikon kebanggaan Maroko.
Masjid megah ini memadukan kemurnian arsitektur Islam, sentuhan teknologi modern, dan keindahan panorama laut Atlantik yang memukau.
Seperti apa pesonanya yang menawan? Yuk, telusuri lebih dalam keindahan Masjid Hasan II di sini.
Letak Masjid Hasan II

Masjid Hasan II terletak di Casablanca, kota metropolitan yang menjadi pusat ekonomi sekaligus destinasi wisata favorit di Maroko.
Lokasi tepatnya berada di Boulevard Sidi Mohammed Ben Abdallah, di atas area seluas 9 hektar yang membentang di antara Pelabuhan Casablanca dan Mercusuar El Hank.
Baca Juga: Tour Muslim Dubai plus Turki 10 Hari 8 Malam
Dari pusat kota, kamu bisa menuju ke masjid menggunakan mobil atau taksi dengan waktu tempuh sekitar 10–15 menit, tergantung kondisi lalu lintas.
Masjid ini dibangun menjorok ke Samudra Atlantik, sehingga sebagian strukturnya berdiri langsung di atas laut.
Dari kejauhan, kamu akan melihat pemandangan masjid seolah terapung, menciptakan suasana yang begitu tenang dan spiritual.
Desain unik ini terinspirasi dari ayat Al-Qur’an:
“Dan ‘Arsy-Nya di atas air.” (QS. Hud: 7)
Maknanya melambangkan kebesaran Allah atas alam semesta serta kedekatan manusia dengan Sang Pencipta melalui keindahan ciptaan-Nya.
Sejarah tentang Masjid Hasan II
Masjid Hasan II merupakan masjid terbesar kedua di benua Afrika setelah Masjid Djamaa el Djazaïr di Aljazair.
Gagasan pembangunan masjid ini berasal dari Raja Hassan II, yang dalam pidatonya pada 9 Juli 1980 menyampaikan keinginannya:
“Saya ingin membangun masjid ini di atas air, karena singgasana Tuhan berada di atas air. Dengan demikian, orang-orang beriman yang datang untuk beribadah dan memuji Sang Pencipta di atas tanah yang kokoh dapat merenungkan langit dan lautan ciptaan Tuhan.”
Hal inilah yang mendasari masjid dibangun di tepi Samudra Atlantik, dengan sebagian bangunannya berdiri di atas laut.

Pembangunan Masjid Hasan II dimulai pada 12 Juli 1986 atas perintah Raja Hassan II.
Lebih dari 6.000 pengrajin terlibat dalam proses pembangunan, menghiasi dinding dan tiang masjid dengan ukiran kayu cedar dari Pegunungan Atlas Tengah, marmer putih dari Agadir di pesisir selatan Atlantik, serta mosaik zellij yang menjadi ciri khas seni Maroko.
Para pengrajin bekerja siang dan malam agar masjid ini dapat diselesaikan tepat waktu. Akhirnya, Masjid Hasan II diresmikan pada 30 Agustus 1993.
Yang membuatnya semakin istimewa, masyarakat Maroko turut berpartisipasi dalam pembiayaannya. Sekitar 12 juta orang memberikan sumbangan, dan setiap donatur menerima tanda terima serta sertifikat donasi. Bahkan, sumbangan terkecil tercatat sebesar 5 dirham.
Keterlibatan rakyat ini menjadikan Masjid Hasan II bukan hanya simbol spiritual, tetapi juga lambang persatuan dan kebanggaan bangsa Maroko.
Arsitektur Masjid Hasan II

Masjid Hasan II dirancang oleh Michel Pinseau, seorang arsitek asal Prancis yang pernah menetap lama di Maroko.
Ia berhasil memadukan gaya Moor, arsitektur Islam klasik, dan sentuhan khas Maroko dalam satu bangunan megah yang menakjubkan.
Ciri paling menonjol dari Masjid Hasan II adalah menaranya yang menjulang setinggi 210 meter, menjadikannya salah satu menara masjid tertinggi di dunia.
Baca Juga: Paket Ziarah Negeri Para Nabi 3 Negara: Mesir-Palestina-Jordan
Menara ini berfungsi untuk mengumandangkan azan sekaligus menyalakan lampu setiap malam, layaknya mercusuar di tepi lautan. Konon, saat cuaca cerah, sinarnya bahkan bisa terlihat hingga ke arah Mekkah.
Sekilas, bagian eksterior masjid tampak menyerupai gereja bergaya Eropa. Namun saat melangkah ke dalam, suasananya langsung berubah.
Interiornya begitu kental dengan nuansa seni dan budaya khas Maroko, mulai dari ukiran kayu yang rumit, kaligrafi indah di dinding, hingga lampu gantung megah yang menerangi ruangan dengan cahaya hangat.
Hal ini sejalan dengan keinginan Raja Hasan II yang ingin menjadikan masjid ini sebagai simbol kerukunan dan keharmonisan umat beragama di Maroko.
Beberapa elemen arsitekturnya juga membuat masjid ini terasa istimewa. Atapnya bisa dibuka secara otomatis, memungkinkan cahaya alami masuk dan menciptakan suasana sholat yang damai.
Lantainya sebagian terbuat dari kaca transparan, membuat kamu bisa melihat ombak laut yang bergulung tepat di bawahnya. Teknologi akustiknya pun sangat canggih, memastikan lantunan ayat suci Al-Qur’an terdengar merdu dan jernih di setiap sudut ruangan.
Kapasitas masjid ini sungguh luar biasa. Sekitar 25.000 jamaah bisa beribadah di ruang utamanya, sementara 75.000 lainnya dapat sholat di halaman luar yang luas dan terbuka.
Selain sebagai tempat ibadah, kompleks Masjid Hasan II juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
Di dalamnya terdapat madrasah untuk belajar, museum yang menyimpan artefak bersejarah, rumah mandi tradisional atau hammam, hingga taman hijau tempat para pengunjung bisa beristirahat sambil menikmati semilir angin laut.
Penutup
Siapapun bisa berkunjung ke Masjid Hasan II, baik muslim maupun non-muslim.
Pastikan kamu tetap berpakaian sopan dan datang sesuai jadwal kunjungan wisatawan, ya. Hargai juga suasana ibadah dengan menjaga ketenangan selama berada di area masjid.
Biar perjalananmu semakin seru dan penuh makna, kamu bisa sekalian ikut Muslim Tour Maroko–Spanyol bersama Annisa Travel.
Kamu akan diajak berkeliling masjid bersama tour guide dan sekalian menjelajahi destinasi bersejarah lainnya yang penuh cerita dan keindahan.
Yuk, booking seat kamu sekarang dan nikmati pengalaman wisata halal yang tak terlupakan!