Wukuf merupakan salah satu rukun haji yang paling penting dan wajib dilaksanakan oleh setiap jamaah haji.
Bahkan, Rasulullah SAW bersabda, “Haji itu adalah wukuf di Arafah.” Maka dari itu, memahami tata cara wukuf dengan benar sangat penting bagi kamu yang akan menunaikan ibadah haji.
Berikut penjelasan secara mendalam mengenai tata cara wukuf yang bisa kamu pelajari. Mari simak lebih lanjut!
Pengertian Wukuf
Wukuf secara bahasa berarti “berhenti” atau “berdiam”. Dalam konteks haji, wukuf berarti berdiam diri di Padang Arafah dalam waktu tertentu dengan niat ibadah kepada Allah. Ini merupakan salah satu puncak ibadah haji yang harus dilakukan oleh setiap jamaah.
Lokasi Wukuf: Padang Arafah, Tempat yang Paling Utama
Wukuf hanya sah jika dilakukan di Padang Arafah, yaitu sebuah lembah luas yang terletak sekitar 20 km sebelah timur Mekkah.
Tempat ini menjadi pusat rukun haji dan tempat wajib bagi jamaah untuk berhenti sejenak sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT
Di kawasan ini juga terdapat Jabal Rahmah, yang diyakini sebagai tempat bertemunya Nabi Adam dan Hawa di bumi.
Namun perlu dicatat, tata cara wukuf yang sah tidak mewajibkan kamu berada tepat di Jabal Rahmah, asalkan masih dalam batas wilayah Arafah.
Baca Juga: Syarat, Rukun, dan Wajib Haji: Panduan Praktis untuk Calon Jamaah
Waktu Pelaksanaan Wukuf: Kapan Jamaah Harus Berada di Arafah?
Tata cara wukuf juga mencakup pemahaman tentang waktu pelaksanaannya. Wukuf dilakukan pada:
- Tanggal 9 Dzulhijjah
- Dimulai setelah matahari tergelincir (waktu Zuhur) hingga fajar 10 Dzulhijjah
Jadi, waktu terbaik untuk melakukan wukuf adalah sejak masuk waktu Zuhur hingga matahari terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Namun, jika karena uzur tertentu seseorang hanya bisa wukuf di malam hari hingga sebelum subuh, maka wukufnya tetap sah.
Tata Cara Wukuf: Panduan Sesuai Syariat Islam
Berikut ini tata cara pelaksanaan wukuf yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam:
1. Hadir di Padang Arafah
Pastikan kamu berada di dalam batas wilayah Arafah selama waktu wukuf berlangsung. Kehadiran di Arafah adalah inti dari ibadah wukuf dan merupakan rukun haji yang tidak boleh ditinggalkan.
2. Tidak Membutuhkan Niat Khusus
Wukuf tidak memerlukan niat tersendiri karena niat sudah termasuk saat ihram haji. Jadi, kamu hanya perlu hadir di Arafah sesuai waktu yang ditentukan.
3. Menyimak Khutbah Wukuf (Sunnah)
Bagi jamaah yang memungkinkan, dianjurkan untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh imam di Masjid Namirah. Ini merupakan sunnah yang sangat dianjurkan.
4. Sholat Zuhur dan Ashar dengan Jama’ Taqdim (Sunnah)
Setelah khutbah, jamaah disunnahkan melaksanakan sholat Zuhur dan Ashar secara jama’ taqdim dan qasar (masing-masing dua rakaat) di waktu Zuhur, baik berjamaah maupun sendiri.
5. Memperbanyak Dzikir, Doa, dan Istighfar
Gunakan waktu selama wukuf untuk:
- Berdzikir kepada Allah
- Membaca doa-doa yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW
- Memohon ampunan dan mengungkapkan hajat pribadi
6. Tidak Disyaratkan dalam Keadaan Suci
Bagi jamaah yang sedang haid, nifas, atau tidak bisa bersuci, tetap diperbolehkan melakukan wukuf. Kesucian bukanlah syarat sah wukuf.
7. Bisa Dilakukan Sendiri atau Berjamaah
Kamu boleh melakukan wukuf secara individu atau bersama rombongan. Tidak ada kewajiban untuk melakukannya dalam bentuk jamaah.
8. Safari Wukuf bagi Jamaah Sakit
Bagi jamaah yang sakit atau tidak mampu hadir langsung, diperbolehkan mengikuti safari wukuf menggunakan kendaraan dengan didampingi petugas, asalkan tetap berada di area Arafah saat wukuf berlangsung.
Doa Wukuf di Arafah dan Dzikir yang Dianjurkan
Salah satu amalan utama dalam tata cara wukuf di Arafah adalah memperbanyak dzikir dan doa.
Momen wukuf bukan hanya soal hadir secara fisik di Padang Arafah, tapi juga kesempatan langka untuk bermunajat langsung kepada Allah SWT.
Berikut beberapa doa dan dzikir yang dianjurkan untuk dibaca saat wukuf:
1. Doa Tauhid (Doa paling utama yang dibaca oleh para nabi)
Arab:
لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد، وهو على كل شيء قدير
Latin:
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syai’in qadiir
Artinya:
“Tidak ada Tuhan selain Allah, Zat yang Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
2. Doa keselamatan dunia dan akhirat
Arab:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Latin:
Rabbana aatina fiddunya hasanah wa fil-akhirati hasanah, wa qinaa adzabannaari
Artinya:
“Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat, serta peliharalah kami dari siksa neraka.”
3. Doa Pengakuan Dosa dan Permohonan Ampunan
Arab:
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيْرًا كَبِيْرًا وَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Latin:
Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran kabīran, wa innahū lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min ‘indik, warhamnī innaka antal ghafūrur rahīm.
Artinya:
“Ya Allah, sungguh aku menganiaya diriku dengan penganiayaan yang banyak dan besar. Tiada yang mengampuni dosa selain Kau. Oleh karena itu, ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu. Kasihanilah aku, sungguh Kau maha pengampun lagi penyayang.”
4. Tahmid (pujian kepada Allah)
Arab:
الحمد لله رب العالمين
Latin:
Alhamdulillāhi rabbil ālamīn
Artinya:
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
5. Talbiyah (Dibaca 3 kali)
Arab:
لبيك اللهم لبيك، لبيك لا شريك لك لبيك، إن الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك
Latin:
Labbaykallāhumma labbayk, labbayka lā syarīka laka labbayk, innal ḥamda wan ni‘mata laka wal mulka lā syarīka lak
Artinya:
“Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu. Sungguh segala puji, nikmat, dan kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.”
6. Takbir dan Tahmid (Dibaca 3 kali):
Arab:
الله أكبر ولله الحمد
Latin:
Allahu akbar wa lillahil hamd
Artinya:
“Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah.”
Penutup
Wukuf di Arafah merupakan puncak ibadah haji yang sarat makna dan keberkahan.
Di saat itulah kamu berkesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan dzikir dan doa yang tulus.
Jangan sia-siakan momen berharga ini untuk memohon ampunan, keselamatan, dan kebaikan bagi diri sendiri maupun orang-orang tercinta.
Semoga setiap langkah dan doa yang kamu panjatkan selama wukuf menjadi amal yang diterima dan menyempurnakan perjalanan hajimu.