Tawaf adalah salah satu rukun dalam ibadah haji dan umroh yang mungkin sudah sering kamu dengar, tapi apa kamu benar-benar tahu makna dan tata caranya?
Artikel ini bakal mengupas tuntas pengertian tawaf, lengkap dengan tata cara yang benar sesuai aturan, biar kamu nggak bingung lagi saat melaksanakannya.
Pengertian Tawaf
Tawaf adalah salah satu rukun haji dan umroh. Dalam bahasa Arab, kata “tawaf” berasal dari kata “taafa” yang berarti berjalan mengelilingi sesuatu.
Menurut syariat Islam, tawaf adalah aktivitas berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali searah jarum jam, dimulai dari Hajar Aswad (batu hitam) yang terletak di sudut timur Ka’bah.
Baca Juga: Perbedaan Haji dan Umroh: Apa Saja yang Harus Kamu Ketahui?
Tawaf mencerminkan ketaatan dan kesetiaan seorang muslim kepada Allah SWT.
Ia merupakan simbol dari siklus kehidupan umat manusia yang selalu kembali kepada Tuhan, serta menggambarkan kesatuan dan persaudaraan Islam di mana semua Muslim, tanpa memandang latar belakang ras, kebangsaan, atau status sosial, berkumpul di tempat yang sama untuk menyembah Allah.
Jenis-jenis Tawaf
Ada beberapa jenis tawaf yang berbeda dalam pelaksanaannya, tergantung pada konteks dan niat seseorang melakukan ibadah ini:
- Tawaf Ifadah: Ini adalah tawaf yang menjadi rukun haji dan dilakukan setelah wukuf di Arafah. Tawaf Ifadah juga dikenal sebagai Tawaf Ziyarat dan wajib dilakukan oleh semua jamaah haji.
- Tawaf Qudum: Tawaf ini dilakukan oleh jamaah haji yang baru tiba di Mekkah sebagai bentuk menghormati Ka’bah. Tawaf ini tidak wajib, namun sunnah untuk dikerjakan terutama bagi jamaah haji yang turun di kota Mekkah.
- Tawaf Wada: Tawaf yang dilakukan sebagai tanda perpisahan sebelum meninggalkan Mekkah. Tawaf ini wajib bagi semua jamaah haji, kecuali bagi wanita yang sedang dalam masa haid.
- Tawaf Sunnah: Tawaf yang bisa dilakukan kapan saja dan berapa kali pun di luar pelaksanaan haji dan umroh. Tawaf ini tidak memiliki doa/lafadz khusus dan dilakukan hanya sebagai bentuk ibadah.
- Tawaf Umroh: Tawaf yang dilaksanakan ketika menunaikan ibadah umroh. Tawaf ini merupakan bagian dari rukun umroh yang harus dilakukan.
Tata Cara Tawaf
Melakukan tawaf tidak hanya memerlukan keikutsertaan fisik, tetapi juga harus disertai dengan niat yang ikhlas dan pemahaman yang benar tentang aturan-aturan yang berlaku.
Baca Juga: Mengapa Memilih Umroh di Bulan Ramadhan? Ini Keutamaan dan Keistimewaannya
Berikut adalah tata cara melakukan tawaf yang benar sesuai dengan aturan syariat Islam:
1. Niat
Sebelum memulai tawaf, jamaah harus berniat dalam hati untuk melakukan tawaf. Tidak ada doa/lafadz khusus saat melakukan tawaf.
Niat ini adalah menyatakan kehadiran dan kesiapan untuk melaksanakan ibadah tawaf sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
2. Bersuci (Thaharah)
Pastikan tubuh dalam keadaan suci dari hadats kecil dan besar. Lakukan wudhu jika diperlukan dan pastikan pakaian juga dalam keadaan bersih.
3. Dimulai dari Hajar Aswad
Tawaf harus dimulai dari Hajar Aswad. Bagi jamaah laki-laki, disunahkan untuk mengusap atau mencium Hajar Aswad jika memungkinkan.
Jika tidak, cukup dengan mengangkat tangan ke arahnya sambil mengucapkan “Bismillahi Allahu Akbar.”
4. Berjalan Searah Jarum Jam
Mulai berjalan searah jarum jam dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Pastikan posisi Ka’bah tetap di sebelah kiri kamu.
5. Membaca Doa
Selama melakukan tawaf, jamaah dianjurkan untuk membaca zikir, doa, atau salawat.
Namun, tidak ada doa khusus yang wajib dibaca. Jamaah bisa membaca doa yang dihafal atau didoakan dalam bahasa apa saja.
6. Berjalan dengan Tenang
Saat melakukan tawaf, jamaah harus berjalan dengan ritme yang tenang dan tidak berdesak-desakan.
Bagi jamaah laki-laki, pada tiga putaran pertama disunahkan untuk berlari kecil (raml) dan menyedekapkan kain ihram hanya pada pundak kiri (Idhtiba).
Ini merupakan sunnah dalam Tawaf Qudum.
7. Menjaga Kesopanan dan Menjaga Pergaulan Pria dan Wanita
Dalam melakukan tawaf, jamaah harus menjaga adab dan akhlak.
Jangan berbicara kasar atau melakukan tindakan yang dapat mengganggu orang lain, seperti mendorong atau menghalangi jalan.
8. Akhir Tawaf
Setelah selesai tujuh putaran, jamaah harus menuju Maqam Ibrahim (tempat berdiri Ibrahim) dan melaksanakan shalat sunnah dua rakaat.
Ini disunahkan, terutama bagi mereka yang melakukan Tawaf Ifadah atau Tawaf Umroh.
Adab dan Etika Selama Tawaf
Melaksanakan tawaf dengan cara yang benar dan mengikuti adab yang baik adalah keharusan bagi setiap jamaah haji dan umraoh. Berikut beberapa adab dan etika yang harus diperhatikan:
Baca Juga: Perlengkapan Umroh Wanita 9 Hari: Apa Saja yang Harus Dibawa?
- Khidmat dan Khusyuk: Melaksanakan tawaf dengan penuh khidmat, serius, dan khusyuk sebagai bentuk penghormatan kepada Allah.
- Tidak Berdesakan: Hindari berdesakkan atau mendorong orang lain selama tawaf. Prioritaskan keselamatan dan kenyamanan bersama.
- Menjaga Kebersihan: Selalu menjaga kebersihan diri dan area sekitar. Jangan membuang sampah sembarangan.
- Berpakaian Sopan dan Menutup Aurat: Pastikan pakaian sesuai ketentuan dan tetap menjaga aurat terutup dengan baik selama tawaf.
- Hindari Pembicaraan yang Tidak Perlu: Fokus dalam ibadah dan hindari pembicaraan yang tidak berkaitan dengan ibadah tawaf.
- Bantulah Sesama: Jika melihat jamaah lain yang kesulitan, berinisiatiflah untuk membantu dengan niat ikhlas.
- Hindari Foto atau Video: Mengambil foto atau video saat tawaf kurang dianjurkan karena dapat mengganggu konsentrasi ibadah dan kesucian tempat.
Kesimpulan
Tawaf adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat penting dalam haji dan umroh.
Melaksanakan tawaf sesuai dengan aturan dan tata cara yang benar merupakan wujud ketaatan seorang muslim kepada Allah.
Memahami makna dan tata cara tawaf yang benar, serta menerapkan adab dan etika selama pelaksanaan tawaf adalah esensi dari ibadah ini.
Dengan melaksanakan tawaf dengan benar, semoga kita tidak hanya memperoleh kekuatan iman, tetapi juga memperkuat tali persaudaraan dan persatuan umat Islam.
Ibadah haji dan umroh menjadi perpaduan antara ritual fisik dan spiritual yang membutuhkan kesiapan fisik, niat yang ikhlas, dan pemahaman yang mendalam tentang syariat.
Semoga panduan ini dapat membantu jamaah dalam melaksanakan ibadah tawaf dengan sempurna dan mendapatkan ridho Allah SWT.