Umroh Maulid Nabi Bersama Guru Arkani

Lengkap! Vaksin yang Harus Kamu Dapatkan Sebelum Haji dan Umroh

Galmare Yulia R

Calon jamaah melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum mendapatkan vaksin untuk haji dan umroh

Salah satu syarat utama untuk beribadah ke Tanah Suci adalah melakukan vaksinasi.

Langkah ini penting demi menjaga kesehatan dan kenyamanan selama menjalankan ibadah.

Pasalnya, kamu akan berinteraksi dengan jamaah dari berbagai negara, menghadapi perbedaan iklim, serta menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, yang semuanya bisa meningkatkan risiko terkena penyakit tertentu.

Lalu, apa saja vaksin untuk haji dan umroh yang harus kamu dapatkan sebelum berangkat?

Simak daftar lengkapnya berikut ini agar persiapan ibadahmu semakin matang.

Vaksin Wajib untuk Haji dan Umroh

Sebagai warga negara Indonesia yang akan menjalani ibadah haji atau umroh, kamu diwajibkan untuk menerima sejumlah vaksinasi penting sebelum keberangkatan.

1. Vaksin Meningitis Menginokokus

Meningitis adalah penyakit yang sangat mudah menular melalui droplet, apalagi di lingkungan padat seperti saat ibadah di Tanah Suci. 

Karena itu, vaksin meningitis menjadi salah satu vaksin untuk haji dan umroh yang wajib dilakukan sebelum keberangkatan.

Vaksin ini dapat diberikan kepada calon jamaah yang berusia di atas 1 tahun dan menjadi syarat penting dalam proses pengajuan visa ke Arab Saudi.

Terdapat dua jenis vaksin meningitis yang diakui oleh Pemerintah Arab Saudi:

  • Polisakarida quadrivalent (ACYWX), dengan masa berlaku hingga 3 tahun.
  • Konjugat quadrivalent (ACYW-135), dengan masa berlaku hingga 5 tahun.

Baca Juga: Umroh Promo Milad Annisa Travel ke-22, Kesempatan Spesial Menuju Tanah Suci

Pemberian vaksin ini harus dilakukan paling lambat 10 hari sebelum tanggal keberangkatan, agar perlindungan optimal sudah terbentuk saat kamu tiba di Tanah Suci.

2. Vaksin Polio

Karena kasus polio masih ditemukan di beberapa wilayah, vaksin ini menjadi salah satu syarat penting sebelum berangkat ibadah ke Tanah Suci.

Pemberian vaksin dilakukan dalam rentang waktu 4 minggu hingga 12 bulan sebelum keberangkatan, dengan dua pilihan jenis yang diakui:

  • Vaksin poliomielitis oral bivalen (bOPV)
  • Vaksin inactivated polio vaccine (IPV)

Minimal satu dosis IPV perlu diberikan dalam 12 bulan terakhir, atau satu dosis bOPV dalam 6 bulan terakhir. Keduanya harus diberikan tidak kurang dari 4 minggu sebelum keberangkatan.

Vaksin untuk Haji dan Umroh yang Direkomendasikan

Meski bukan termasuk vaksin untuk haji dan umroh yang  bersifat wajib, jenis vaksin ini tetap direkomendasikan untuk menjaga kesehatan selama ibadah.

1. Vaksin COVID-19

Vaksin COVID-19 termasuk dalam daftar vaksin untuk haji dan umroh yang direkomendasikan, terutama untuk menjaga imunitas tubuh.

Dalam beberapa kondisi, vaksin ini juga bisa menjadi wajib, khususnya bagi jamaah yang berusia di atas 65 tahun, ibu hamil, atau yang memiliki penyakit kronis tertentu.

Jenis vaksin yang digunakan tidak dibatasi. Kamu bisa menerima vaksin COVID-19 jenis apa pun, asalkan tersedia dan telah disetujui secara medis.

2. Vaksin Influenza Musiman

Vaksin ini direkomendasikan bagi mereka yang berisiko tinggi mengalami komplikasi akibat influenza, seperti anak-anak, lansia, dan wanita hamil. 

Selain itu, juga dianjurkan untuk jamaah yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti:

  • Asma
  • Penyakit paru-paru kronis
  • Gagal jantung kronis
  • Gangguan metabolik
  • Obesitas atau kelebihan berat badan

Jika kamu termasuk dalam kelompok tersebut, kamu bisa mempertimbangkan untuk melakukan vaksinasi influenza sebelum berangkat.

Pemberian vaksin sebaiknya dilakukan tidak kurang dari 15 hari dan tidak lebih dari satu tahun sebelum keberangkatan.

Jenis vaksin yang digunakan umumnya adalah vaksin influenza musiman terbaru, yang telah disesuaikan dengan jenis virus yang beredar saat itu.

3. Vaksin Pneumonia

Infeksi pneumonia termasuk salah satu kondisi yang sering dialami jamaah haji dan umroh, bahkan bisa sampai memerlukan perawatan di rumah sakit. 

Risikonya meningkat akibat kelelahan fisik, lingkungan yang padat, serta perubahan iklim selama ibadah.

Baca Juga: 10 Oleh-Oleh Khas Tanah Suci: Cocok untuk Keluarga di Rumah

Untuk mencegah hal tersebut, vaksin pneumonia direkomendasikan bagi:

  • Jamaah berusia 50 tahun ke atas yang belum pernah divaksinasi
  • Usia 19–49 tahun dengan gangguan sistem kekebalan tubuh
  • Lansia berusia 65 tahun ke atas
  • Anak-anak dan penderita penyakit kronis seperti asma, diabetes, gangguan ginjal, atau jantung

Jenis vaksin yang umum digunakan adalah PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) dan PPSV23 (Pneumococcal Polysaccharide Vaccine). 

Keduanya membantu melindungi tubuh dari bakteri Streptococcus pneumoniae yang dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, dan infeksi darah.

Vaksin sebaiknya diberikan paling lambat dua minggu sebelum keberangkatan, agar tubuh memiliki cukup waktu membentuk kekebalan secara optimal.

4. Vaksin Lain Sesuai Kondisi Tubuh

Selain vaksin utama dan yang direkomendasikan, ada beberapa vaksin tambahan yang dapat diberikan sesuai kondisi kesehatan masing-masing jamaah. 

Vaksin ini tidak wajib, namun tetap dianjurkan untuk memberikan perlindungan ekstra selama menjalankan ibadah.

Petugas kesehatan atau dokter akan menilai apakah kamu memerlukan vaksin tambahan berdasarkan riwayat kesehatan, riwayat imunisasi sebelumnya, atau risiko paparan penyakit. Jenis-jenis vaksin yang mungkin disarankan antara lain:

  • Vaksin Hepatitis A dan B
  • Vaksin Demam Tifoid
  • Vaksin Kolera
  • Vaksin Ensefalitis Jepang

Vaksinasi ini sebaiknya dilakukan jauh hari sebelum keberangkatan agar tubuh memiliki waktu yang cukup untuk membentuk kekebalan.

Penutup

Melakukan vaksinasi sebelum berangkat ke Tanah Suci bukan sekadar memenuhi syarat, tetapi juga bentuk ikhtiar yang nyata dalam menjaga kesehatan diri dan sesama jamaah.

Dengan memahami daftar vaksin untuk haji dan umroh, baik yang wajib maupun yang direkomendasikan sesuai kondisi tubuh, kamu bisa mempersiapkan perjalanan ibadah dengan lebih aman, tenang, dan optimal.

Pastikan vaksinasi dilakukan di fasilitas kesehatan resmi yang ditunjuk, agar kamu memperoleh sertifikat vaksin yang sah dan diakui dalam proses pengurusan visa serta keberangkatan.

Hindari menunda jadwal vaksinasi, karena tubuh memerlukan waktu untuk membentuk kekebalan secara menyeluruh.

Semakin cepat dilakukan, semakin siap tubuh menghadapi perjalanan spiritual yang panjang dan menantang.

Semoga ibadahmu berjalan lancar, penuh keberkahan, dan kamu kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan selamat.

Bagikan:

Umroh Maulid Nabi Bersama Guru Arkani

Tags

Galmare Yulia R

A passionate storyteller who loves creating words that inform and inspire.

Leave a Comment