Ka’bah adalah kiblat umat Muslim di seluruh dunia dan menjadi bangunan paling suci dalam ajaran Islam.
Bangunan ini tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan spiritual yang sangat tinggi, terutama dalam pelaksanaan haji dan umroh.
Banyak umat Muslim memimpikan bisa melihat Ka’bah secara langsung, bahkan menyentuh salah satu bagiannya.
Tapi, masih banyak yang belum tahu bahwa Ka’bah memiliki beberapa elemen penting dengan fungsi dan makna masing-masing.
Penasaran apa saja bagian dari Ka’bah dan apa maknanya bagi umat Islam? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
1. Hajar Aswad (Batu Hitam)
Terletak di sudut timur Ka’bah, Hajar Aswad menjadi titik awal dan akhir tawaf.
Batu ini merupakan salah satu bagian dari Ka’bah yang sangat dikenal, karena umat Muslim dianjurkan untuk menciumnya, menyentuhnya, atau cukup memberi isyarat jika tidak memungkinkan.
Warnanya saat ini hitam kemerahan, namun diyakini dulunya berwarna putih.
2. Maqam Ibrahim
Maqam Ibrahim adalah batu tempat berpijaknya Nabi Ibrahim AS saat membangun Ka’bah. Letaknya di sisi timur, tidak jauh dari Hajar Aswad.
Baca Juga: Umroh Juli 2025 – Paket Ekonomis Spesial Bulan Shafar
Di dalam batu ini terdapat bekas telapak kaki beliau yang masih terlihat hingga kini.
Umat Muslim disunnahkan untuk sholat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim setelah selesai tawaf.
3. Hijir Ismail (Hatim)
Hijir Ismail termasuk dalam struktur asli Ka’bah, namun tidak ikut dibangun kembali pada masa Quraisy.
Bagian dari Ka’bah ini berbentuk setengah lingkaran dan terletak di antara Rukun Syami dan Rukun Iraqi.
Saat tawaf, jamaah harus memutari area ini, bukan melaluinya. Sholat di dalam Hijir Ismail dihitung seperti sholat di dalam Ka’bah.
4. Multazam
Multazam adalah bagian dari Ka’bah yang mustajab sebagai tempat berdoa. Lokasinya berada di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah.
Jamaah disunnahkan untuk menempelkan dada, pipi, dan kedua tangan sambil memanjatkan doa penuh harap.
5. Mizab Ar-Rahman (Talang Emas)
Mizab Ar-Rahman adalah talang air yang terbuat dari emas, terletak sekitar 60 cm di bawah atap Ka’bah.
Fungsinya untuk mengalirkan air hujan dari atap. Ketika hujan turun, banyak jamaah berdoa di bawahnya karena diyakini sebagai waktu dan tempat yang mustajab.
6. Rukun Hajar Aswad
Sudut Ka’bah tempat Hajar Aswad berada. Rukun ini menjadi titik awal tawaf dan paling disunnahkan untuk disentuh atau dicium.
7. Rukun Yamani
Terletak di sisi barat daya Ka’bah dan menghadap ke arah Yaman. Tingginya sekitar 10,25 meter.
Saat melakukan tawaf, jamaah disunnahkan untuk mengusap bagian dari Ka’bah ini sebagai bagian dari amalan sunnah.
8. Rukun Iraqi dan Rukun Syami
Kedua rukun ini masing-masing terletak di sisi utara (Rukun Iraqi) dan barat laut (Rukun Syami).
Tidak ada amalan khusus yang disyariatkan di kedua sudut ini, namun tetap menjadi bagian penting dalam struktur Ka’bah.
9. Syadzarwan
Syadzarwan adalah struktur melengkung yang berada di bagian dasar luar Ka’bah, tepat di bawah kiswah.
Fungsinya melindungi pondasi Ka’bah dari erosi air hujan. Syadzarwan mengelilingi tiga sisi Ka’bah, yaitu timur, barat, dan selatan.
10. Kiswah
Kiswah adalah kain hitam yang menutupi bagian luar Ka’bah. Kain ini dihiasi kaligrafi ayat-ayat Al-Qur’an yang disulam dengan benang emas dan perak.
Baca Juga: Umroh Agustus 2025: Fasilitas Bintang 5 – Bonus Tiket Kereta Cepat
Tinggi kiswah sekitar 14 meter, terdiri dari 16 panel, dan memiliki ikat pinggang hiasan di bagian atas. Kiswah diganti setiap tahun pada tanggal 9 Dzulhijjah menjelang musim haji.
11. Pilar Ka’bah
Di dalam Ka’bah terdapat tiga pilar besar yang terbuat dari kayu jati Burma. Pilar-pilar ini berfungsi sebagai penyangga atap.
Di tengahnya terdapat kemari kecil yang digunakan untuk menyimpan wewangian dan perlengkapan pembersih.
12. Atap Ka’bah
Atap Ka’bah dibuat datar dan hanya bisa diakses oleh petugas tertentu. Air hujan yang turun di atap akan dialirkan melalui Mizab Ar-Rahman.
13. Pintu Ka’bah
Pintu Ka’bah sekarang hanya satu, berada di sisi timur, terbuat dari emas murni. Tinggi pintu sekitar 2,25 meter dari permukaan tanah, panjangnya 3,1 meter, dan lebarnya 1,9 meter.
Dulu Ka’bah memiliki dua pintu, yaitu satu untuk masuk dan satu untuk keluar. Kini hanya tersisa satu dan dinaikkan untuk alasan keamanan.
Penutup
Setelah mengenal berbagai bagian dari Ka’bah dan maknanya, kita bisa memahami bahwa setiap elemennya sarat dengan nilai sejarah, simbolisme, dan spiritualitas yang mendalam.
Pengetahuan ini dapat menumbuhkan rasa takzim yang lebih besar, terutama bagi siapa pun yang diberi kesempatan untuk melihat atau mengelilingi Ka’bah secara langsung saat berhaji atau umroh.
Semoga penjelasan ini bisa menambah wawasan dan menjadikan pengalaman ibadahmu di Tanah Suci lebih bermakna dan khusyuk.