Haji Tamattu adalah: Pengertian, Tata Cara, dan Keutamaannya

Fauzi Rahman

Haji adalah rukun Islam kelima dan wajib bagi umat Islam yang mampu secara fisik dan finansial.

Ibadah haji memiliki berbagai jenis, salah satunya adalah Haji Tamattu.

Bagi umat Islam yang akan menunaikan haji, penting untuk memahami konsep, tata cara, dan keutamaan Haji Tamattu.

Pengertian Haji Tamattu

Haji Tamattu adalah salah satu dari tiga jenis manasik haji, di samping Haji Ifrad dan Haji Qiran.

Kata “Tamattu” berarti menikmati, dalam haji berarti menikmati masa antara umrah dan haji tanpa harus tetap dalam keadaan ihram.

Baca Juga: Macam-Macam Haji Yang Perlu Kamu Tahu

Dalam praktiknya, seorang jamaah yang melaksanakan Haji Tamattu memulai dengan melaksanakan umroh pada bulan-bulan haji (Syawal, Dzulqa’dah, dan awal Dzulhijjah).

Setelah itu, jamaah mengganti pakaian ihram dan bebas dari larangan ihram hingga kembali masuk ihram untuk haji pada 8 Dzulhijjah.

Tata Cara Haji Tamattu

Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan:

  1. Niat dan Ihram untuk Umroh Jamaah mulai dengan mengucapkan niat dan mengenakan pakaian ihram dari miqat yang telah ditentukan. Setelah itu, jamaah melanjutkan dengan melaksanakan tawaf umroh mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
  2. Sa’i antara Safa dan Marwah Setelah tawaf, jamaah melaksanakan sa’i, yaitu berjalan cepat antara dua bukit, Safa dan Marwah, sebanyak tujuh kali.
  3. Tahallul Setelah sa’i, jamaah melakukan tahallul dengan memotong rambut sebagai tanda bebas dari ihram, sehingga bisa kembali melakukan kegiatan yang sebelumnya dilarang.
  4. Menunggu Waktu Haji Selama periode ini, jamaah dapat menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa, sampai waktu pelaksanaan haji tiba pada tanggal 8 Dzulhijjah.
  5. Ihram untuk Haji Pada tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah kembali berniat dan mengenakan ihram dari tempat mereka menginap, kemudian bergerak menuju Mina untuk melaksanakan manasik haji.
  6. Mabit di Muzdalifah Setelah matahari terbenam pada hari Arafah, jamaah bergerak menuju Muzdalifah untuk menginap dan mengumpulkan batu kecil yang akan digunakan untuk melontar jumrah.
  7. Melontar Jumrah dan Tawaf Ifadah Pada 10 Dzulhijjah, jamaah melontar jumrah Aqabah di Mina, lalu menyembelih hewan kurban, mencukur atau memotong rambut, dan melakukan tawaf ifadah di Ka’bah.
  8. Tahallul Tsani Setelah melaksanakan tawaf ifadah, jamaah selesai dari semua larangan ihram secara penuh dan boleh menjalani aktivitas seperti biasa.
  9. Melontar Jumrah Jamaah kembali ke Mina untuk melontar jumrah selama hari-hari Tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

Keutamaan Haji Tamattu

Ada beberapa keutamaan yang membuat Haji Tamattu sangat dianjurkan:

  1. Fasilitas Keringanan Memberikan keringanan bagi jamaah dengan masa tahallul, sehingga mereka bisa beristirahat dan mempersiapkan diri lebih baik antara umroh dan haji.
  2. Kesempurnaan Ibadah Dengan melaksanakan umroh dan haji secara terpisah, jamaah dapat fokus dan khusyuk dalam setiap tahapan ibadah yang dilakukan.
  3. Penghargaan Ganda Rasulullah SAW menyebutkan bahwa jamaah Haji Tamattu mendapat pahala besar karena melaksanakan dua ibadah, yaitu umroh dan haji.
  4. Mengikuti Sunnah Nabi Haji Tamattu adalah cara haji yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW Sebagai salah satu yang paling utama.

Baca Juga: Haji Reguler atau Haji Plus? Kenali Perbedaan dan Keuntungannya

Melaksanakan haji, termasuk Haji Tamattu, memerlukan persiapan yang matang dan pemahaman yang mendalam mengenai tata caranya.

Dengan memahami dan mematuhi tata cara, umat Islam diharapkan dapat menjalankan haji dengan khusyuk dan meraih ridho Allah SWT.

Demikianlah penjelasan mengenai Haji Tamattu, semoga bisa menjadi panduan dan pengetahuan bermanfaat bagi calon jamaah haji.

Bagikan:

Fauzi Rahman

Copywriter Enthusiast

Leave a Comment