Setiap Muslim yang mampu diwajibkan melaksanakan ibadah haji dengan memenuhi syarat, rukun, dan wajib haji agar ibadahnya sah.
Namun, dalam pelaksanaannya, kesalahan tertentu bisa membuat ibadah ini tertolak atau dikenal sebagai haji mardud.
Lantas, apa saja penyebab haji tidak diterima meskipun sudah berangkat ke Tanah Suci? Mari simak selengkapnya dalam artikel ini.
Baca Juga: Memahami Kisah Perjuangan di Jabal Uhud
Apa Itu Haji Mardud?
Haji mardud adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada ibadah haji yang tidak diterima oleh Allah SWT.
Secara bahasa, “mardud” berarti ditolak atau dikembalikan.
Haji menjadi mardud jika dalam pelaksanaannya tercampur dengan perbuatan dosa, niat yang tidak ikhlas, atau menggunakan harta dari sumber yang haram.
Contoh haji mardud adalah ibadah haji yang dibiayai dari harta hasil korupsi, riba, pencurian, atau usaha yang bertentangan dengan syariat. Rasulullah SAW memperingatkan dalam sebuah hadis:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa menyengaja datang ke Baitullah ini dengan pekerjaan haram, maka ia adalah pribadi yang tidak taat kepada Allah SWT. Apabila ia bersiap berangkat, kedua kakinya menaiki kendaraan, kemudian kendaraannya berjalan dan ia berkata, ‘Labbaika Allahumma Labbaik (Kami datang menyambut panggilan-Mu, ya Allah, kami datang menyambut panggilan-Mu),’ maka malaikat berseru dari langit menjawab, ‘Tidak ada sambutan untukmu dan tidak ada kebahagiaan bagimu. Pekerjaanmu haram, pakaianmu haram, kendaraanmu haram, dan perbekalanmu haram. Pulanglah kamu membawa haji mardud (ditolak), bukan haji mabrur (diterima), dan bergembiralah dengan hajimu yang buruk.'”
(HR. Abu Hurairah, disebutkan dalam beberapa kitab tafsir dan hadis)
Hadis ini menegaskan betapa pentingnya menjaga kehalalan harta dan keikhlasan niat dalam menjalankan ibadah haji.
Tanpa itu, haji yang dilakukan justru akan tertolak dan tidak menghasilkan pahala yang diharapkan.

4 Penyebab Haji Tidak Diterima dan Tertolak
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan ibadah haji tidak diterima sehingga menjadi haji mardud.
Agar ibadah haji diterima dan menjadi haji mabrur, penting bagi setiap jamaah untuk mewaspadai empat penyebab utama berikut ini:
1. Niat Tidak Lurus karena Ingin Pamer
Salah satu penyebab ibadah haji tidak diterima adalah niat yang tidak ikhlas.
Ibadah haji seharusnya semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT, bukan untuk tujuan duniawi seperti pamer, mencari popularitas, atau sekadar meningkatkan status sosial.
Allah hanya menerima amal ibadah yang dilandasi niat tulus dan murni karena-Nya.
2. Menggunakan Harta dari Sumber yang Haram
Bekal dan biaya perjalanan haji harus berasal dari sumber yang halal.
Jika seseorang membiayai hajinya dengan uang hasil korupsi, riba, pencurian, atau usaha yang tidak halal, maka hajinya terancam tidak diterima.
Dalam Islam, kebersihan harta merupakan syarat penting agar amal ibadah, termasuk haji, diterima di sisi Allah SWT.
3. Tidak Menunaikan Rukun dan Wajib Haji dengan Benar
Pelaksanaan haji harus sesuai dengan rukun dan syarat yang telah ditetapkan dalam syariat Islam.
Jika ada rukun haji yang tidak ditunaikan, seperti wukuf di Arafah, maka hajinya tidak sah. Sedangkan jika kewajiban haji dilanggar, ada konsekuensi berupa dam (denda) yang harus dibayarkan.
Oleh karena itu, memahami tata cara pelaksanaan haji dengan benar sangat penting agar ibadah tidak sia-sia.
4. Tidak Menjaga Adab dan Akhlak Selama Haji
Menjaga adab dan akhlak di Tanah Suci merupakan bagian penting dari kesempurnaan ibadah haji.
Melakukan perbuatan dosa seperti berbohong, menipu, bertengkar, bersikap sombong, atau berbuat zalim kepada sesama jamaah bisa menyebabkan ibadah haji tidak diterima.
Allah SWT secara tegas memerintahkan para jamaah untuk menjauhi rafats (ucapan kotor), fusuq (maksiat), dan jidal (pertengkaran) selama menjalani ibadah haji (QS. Al-Baqarah: 197).
Baca Juga: Kenapa Harus Bayar Dam Saat Melaksanakan Ibadah Haji?
Penutup
Berbagai penyebab haji tidak sah dan tertolak dapat menjadi panduan penting bagi Anda dalam mempersiapkan ibadah haji yang diterima oleh Allah SWT.
Jangan biarkan kesalahan dalam niat, perbekalan, atau pelaksanaan menghalangi keberkahan haji Anda.
Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap jamaah untuk mempersiapkan diri dengan baik, baik secara fisik, mental, maupun spiritual, serta memahami dengan benar tata cara pelaksanaan haji yang sesuai dengan syariat Islam.
Selain itu, memilih mitra perjalanan haji yang tepat juga menjadi langkah penting dalam memastikan kelancaran dan kesahihan ibadah.
Annisa Travel, dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dan reputasi yang terpercaya, siap mendampingi Anda dalam melaksanakan ibadah haji yang sempurna.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi Annisa Travel di nomor 0811 356 7777.
Semoga haji yang Anda jalani diterima oleh Allah SWT dan menjadi haji yang mabrur. Amin.