Keutamaan Puasa Arafah: Berapa Banyak Dosa yang Terhapus?

Fitria Zahrah

Puasa Arafah merupakan salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.

Puasa ini dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, bersamaan dengan wukufnya jamaah haji di Padang Arafah.

Keutamaan puasa Arafah sangat besar, bahkan disebutkan dapat menghapus dosa-dosa. Lalu, berapa banyak dosa yang terhapus dengan puasa ini?

Keutamaan Puasa Arafah

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tiada hari yang lebih banyak Allah membebaskan hambanya dibanding Hari Arafah.”

Hadis ini menunjukkan betapa besar rahmat dan pengampunan Allah pada hari tersebut. Bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji, puasa Arafah adalah kesempatan besar untuk mendapatkan ampunan dan rahmat Allah.

Puasa Arafah untuk yang Tidak Berhaji

Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa puasa Arafah ditujukan bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji.

Baca Juga: Annisa Travel Lepas 115 Jemaah Haji Tahun 1445H/2024

Dalam sebuah hadis, beliau bersabda, “Rasulullah SAW melarang berpuasa pada hari Arafah bagi yang sedang di Arafah,” (HR Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad, dan Nasa’i).

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa Arafah dikhususkan untuk mereka yang tidak berada di Padang Arafah, sehingga mereka tetap bisa beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

Penghapusan Dosa dengan Puasa Arafah

Keutamaan puasa Arafah yang paling menonjol adalah penghapusan dosa. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya.” (HR Muslim).

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, memberikan kesempatan besar bagi umat Islam untuk membersihkan diri dari dosa-dosa.

Namun, ulama berbeda pendapat tentang jenis dosa yang diampuni. Mayoritas ulama berpendapat bahwa yang diampuni hanyalah dosa-dosa kecil, sedangkan dosa besar memerlukan tobat nasuha kepada Allah SWT.

Baca Juga: Ini Dia 7 Kota Menarik yang Patut Dikunjungi Selama Umroh!

Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan, “Jika bukan dosa kecil yang diampuni, semoga dosa besar yang diperingan. Jika tidak, semoga ditinggikan derajat.”

Sebaliknya, Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Al Fatawa berpendapat bahwa tidak hanya dosa kecil saja yang diampuni, tetapi juga dosa besar, karena lafaz dari hadis ini bersifat umum.

Amalan Lain pada Awal Dzulhijjah

Selain puasa Arafah, amal saleh lainnya yang dilakukan pada awal bulan Dzulhijjah juga sangat disukai oleh Allah.

Rasulullah SAW bersabda, “Tiada amal saleh yang dilakukan pada hari-hari lain yang lebih disukai daripada hari-hari ini (sepuluh hari pertama dalam bulan Dzulhijjah).” (HR Bukhari dari Ibnu Abbas).

Baca Juga: Jamaah Umroh Wajib Vaksin Meningitis Mulai Musim Depan!

Hadis ini menguatkan pentingnya beribadah dan beramal saleh selama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

Dalam diskusi dengan para sahabat, Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa tidak ada amal yang lebih afdal dibanding amal pada hari-hari ini, kecuali seseorang yang keluar untuk berjihad dan tidak kembali dengan sesuatu apa pun.

Hari Arafah adalah hari penuh berkah dan rahmat di mana Allah SWT membebaskan banyak hamba-Nya dari api neraka.

Puasa Arafah bagi yang tidak berhaji adalah kesempatan emas untuk mendapatkan ampunan dan rahmat Allah, menghapuskan dosa selama dua tahun. Dosa besar, bagaimanapun, memerlukan tobat nasuha.

Untuk memaksimalkan ibadah haji dan umrah Anda, Annisa Travel menyediakan paket haji dan umroh dengan fasilitas lengkap dan bimbingan ibadah yang mendalam.

Dengan Annisa Travel, Anda dapat menjalani ibadah dengan tenang dan nyaman, serta mendapatkan pengalaman spiritual yang mendalam. Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut.

Bagikan:

Tags

Fitria Zahrah

Annisa News - Copy Writer

Leave a Comment