Idul Adha 2025 diperkirakan akan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
Sebagai salah satu hari besar dalam Islam, Idul Adha tidak hanya identik dengan sholat Id dan penyembelihan hewan kurban.
Di balik itu, terdapat banyak amalan sunnah yang bisa kita lakukan untuk menyempurnakan ibadah dan memperbanyak pahala di hari yang penuh berkah ini.
Yuk, kenali berbagai sunnah Idul Adha yang bisa kamu praktikkan nanti!
1. Memperbanyak Takbir Mulai Malam Idul Adha hingga Hari Tasyrik
Salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan saat Idul Adha adalah memperbanyak takbir.
Takbir dimulai sejak setelah maghrib pada malam Idul Adha hingga berakhirnya hari Tasyrik (13 Dzulhijjah).
Amalan ini bertujuan untuk mengagungkan Allah SWT serta mengenang ketaatan dan pengorbanan Nabi Ibrahim AS.
Lafaz takbir yang dianjurkan adalah:
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu.”
Takbir ini bisa dikumandangkan di masjid, mushola, maupun di rumah, sebagai bagian dari syiar dan suasana hari raya yang penuh berkah.
Baca Juga: Umroh Muharram 2025: Sambut Tahun Baru Islam dengan Ibadah Istimewa
2. Mandi Sunnah Sebelum Shalat Idul Adha
Mandi sunnah sebelum shalat Idul Adha bertujuan untuk menyucikan diri secara lahir dan batin agar ibadah yang kita lakukan menjadi lebih sempurna.
Waktu terbaik untuk melakukannya adalah setelah masuk waktu Subuh dan sebelum berangkat ke tempat sholat.
Berikut tata cara mandi sunnah Idul Adha yang dianjurkan:
- Membaca niat mandi sunnah Idul Adha, misalnya:
“Nawaitul ghusla liyaumi ‘iidil Adha sunnatan lillahi ta’ala”
(Artinya: “Saya niat mandi pada hari Raya Idul Adha sunnah karena Allah Ta’ala”). - Membasuh tangan tiga kali.
- Membersihkan najis yang menempel di badan.
- Berwudhu terlebih dahulu sebelum mandi.
- Mengguyur seluruh tubuh (dimulai dari kepala, lalu sisi kanan, lalu sisi kiri).
- Mandi seperti biasa hingga bersih.
3. Memakai Pakaian Terbaik dan Menggunakan Wewangian
Memakai pakaian terbaik dan menggunakan wewangian sebelum sholat Idul Adha merupakan amalan sunnah yang menunjukkan rasa syukur dan kegembiraan dalam menyambut hari raya.
Rasulullah SAW biasa mengenakan pakaian terbaiknya pada hari raya sebagai bentuk penghormatan kepada hari yang mulia.
Penggunaan wewangian dianjurkan agar tubuh tetap harum dan nyaman saat beribadah, sekaligus memberikan kesan rapi dan bersih.
Hal ini mencerminkan adab dan etika dalam beribadah, sehingga membuat ibadah menjadi lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
4. Tidak Makan Sebelum Sholat Idul Adha
Berbeda dengan Idul Fitri, pada Idul Adha disunnahkan untuk tidak makan terlebih dahulu sebelum sholat Id.
Hal ini bertujuan agar kita menahan diri dan lebih fokus pada ibadah sholat serta takbir.
Setelah sholat dan penyembelihan hewan kurban, barulah dianjurkan untuk makan, terutama daging kurban jika ada, sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah SWT.
5. Berjalan Kaki Menuju ke Tempat Sholat Idul Adha
Berjalan kaki menuju tempat sholat termasuk sunnah idul Adha yang dilakukan Rasulullah SAW.
Jika memungkinkan, berjalan kaki lebih utama. Namun jika tempatnya jauh atau ada uzur, menggunakan kendaraan juga dibolehkan.
Sunnah lainnya adalah mengambil rute yang berbeda saat pergi dan pulang dari tempat sholat, sebagai bentuk syiar Islam.
6. Melaksanakan Sholat Idul Adha Berjamaah
Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat yang dilaksanakan tanpa adzan dan iqamah.
Sunnahnya, sholat ini dilakukan secara berjamaah di lapangan terbuka atau masjid, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Setelah sholat, biasanya dilanjutkan dengan khutbah.
Momen ini menjadi waktu penting bagi umat Islam untuk berkumpul, mempererat ukhuwah, serta memuji dan bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya.
Baca Juga: Pengen Haji Dengan Waktu Tunggu Singkat? Ikut Haji Plus Aja!
7. Menyembelih Hewan Kurban
Menyembelih hewan kurban pada Idul Adha adalah sunnah muakkadah, khususnya bagi yang mampu.
Hewan yang sah untuk dikurbankan adalah:
- Kambing/domba (minimal 1 tahun atau giginya sudah tanggal)
- Sapi/kerbau (minimal 2 tahun)
- Unta (minimal 5 tahun)
Penyembelihan dilakukan mulai setelah sholat Idul Adha pada 10 Dzulhijjah hingga akhir hari Tasyrik (13 Dzulhijjah).
Daging kurban dibagi menjadi tiga bagian:
- Sepertiga untuk yang berkurban.
- Sepertiga untuk kerabat dan tetangga.
- Sepertiga untuk fakir miskin.
Amalan ini menjadi pengingat akan kisah keteladanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam menjalankan perintah Allah, serta menjadi sarana untuk menguatkan nilai kepedulian sosial, berbagi, dan rasa syukur atas rezeki yang diberikan.
Penutup
Idul Adha bukan hanya tentang perayaan dan kurban, tetapi juga momentum untuk merefleksikan kembali nilai-nilai keikhlasan, pengorbanan, dan kepedulian sosial.
Dengan menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW, kita tidak hanya menjalankan ibadah lahiriah, tetapi juga memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.
Semoga setiap langkah kecil dalam mengamalkan sunnah Idul Adha, mulai dari takbir hingga berbagi daging kurban, menjadi jalan menuju keberkahan dan keikhlasan yang lebih dalam.
Selamat menunaikan Idul Adha dengan penuh rasa syukur dan semangat berbuat baik.
.