Berapa Ukuran Ka’bah? Ini Penjelasan Lengkapnya

Fauzi Rahman

ukuran ka'bah

Ka’bah merupakan bangunan suci yang terletak di pusat Masjidil Haram, Mekkah, dan menjadi arah kiblat bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Sebagai umat Muslim, Ka’bah bukan hanya sekedar struktur fisik, tetapi juga mengandung makna religi dan sejarah yang mendalam.

Salah satu hal yang sering dipertanyakan oleh banyak orang adalah ukuran Ka’bah itu sendiri.

Dalam artikel ini, kita akan membahas rincian tentang ukuran Ka’bah serta strukturnya secara lebih mendalam.

Dimensi Ka’bah

ukuran Kabah

Ka’bah berbentuk kubus dan memiliki dimensi yang cukup gamblang. Secara spesifik, ukuran Ka’bah adalah sebagai berikut:

  • Tinggi: Sekitar 13,1 meter.
  • Panjang (dari sisi timur ke barat): Sekitar 12,86 meter.
  • Lebar (dari sisi utara ke selatan): Sekitar 11,03 meter.

Hal ini berarti Ka’bah memiliki dimensi yang relatif tidak begitu besar jika dibandingkan dengan banyak bangunan modern lainnya.

Baca Juga: Big Ben Tower Saudi Arabia: Sejarah dan Fakta Menarik

Meskipun ukurannya tidak besar, Ka’bah memiliki makna yang sangat besar bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Struktur dan Materi Bangunan

Ka’bah terbuat dari batu-batu besar yang diambil dari daerah sekitarnya.

Struktur ini telah mengalami berbagai perbaikan dan renovasi sejak dibangun pertama kali oleh Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Isma’il.

Dalam sejarahnya, Ka’bah telah mengalami beberapa kali pewarnaan dan perbaikan. Namun, strukturnya tetap mempertahankan bentuk aslinya sebagai bangunan kubus.

Dinding luar Ka’bah dilapisi dengan kain penutup yang disebut Kiswah.

Kiswah ini diperbarui setiap tahun pada hari raya Idul Adha dan terbuat dari kain sutra hitam yang dihiasi dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang ditulis dengan benang emas.

Ini menambah keindahan dan kesakralan Ka’bah sebagai pusat ibadah.

Perubahan dan Renovasi

Sejak dibangun, ukuran dan bentuk Ka’bah telah mengalami beberapa perubahan akibat bencana alam maupun intervensi manusia.

Misalnya, pada era pemerintah Khalifah Abasiyah, Ka’bah direnovasi dengan menambah ketinggiannya.

Namun, meskipun mengalami berbagai perubahan, prinsip dasar mengenai tata letak dan ukuran Ka’bah tetap terjaga.

Salah satu perubahan signifikan terjadi setelah insiden kebakaran yang melanda bagian dalam Ka’bah pada tahun 1979.

Sebagai bagian dari proses restorasi, proyek pengerjaan ulang dilakukan untuk menambah kekuatan dan keamanan struktur.

Makna Spiritual

Selain ukurannya yang menjadi daya tarik, Ka’bah juga memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Muslim.

Sebagai pusat ibadah, setiap tahun jutaan Muslim dari seluruh dunia berkumpul untuk menunaikan ibadah haji dan umroh.

Dalam konteks ini, ukuran Ka’bah menjadi simbol kesederhanaan dan ketundukan kepada Tuhan.

Baca Juga: 4 Tempat Bersejarah di Mekkah yang Disunnahkan untuk Dikunjungi

Dalam doa dan kegiatan ibadah, posisi Ka’bah selalu menjadi acuan.

Menghadapkan diri ke arah Ka’bah ketika berdoa menjadi kewajiban bagi setiap Muslim, menandakan persatuan umat dalam satu tujuan dan arah.

Kesimpulan

Dimensi Ka’bah Tinggi: Sekitar 13,1 meter, Panjang (dari sisi timur ke barat): Sekitar 12,86 meter dan Lebar (dari sisi utara ke selatan): Sekitar 11,03 meter.

Ka’bah, meskipun memiliki ukuran yang tidak begitu besar, melambangkan kekuatan dan keagungan Tuhan dalam kehidupan umat Muslim.

Bangunan ini tidak hanya sekedar sebuah struktur fisik, tetapi juga merupakan simbol kepercayaan, ketenangan, dan tujuan spiritual yang tak terhingga.

Ukuran Ka’bah yang sederhana tidak mengurangi nilai dan maknanya, justru turut menambah kekhusyukan bagi setiap jamaah yang mengunjunginya.

Dengan memahami ukuran dan struktur Ka’bah, kita dapat lebih menghargai pentingnya tempat ini dalam tradisi dan kepercayaan umat Islam.

Ka’bah tetap menjadi tempat yang paling banyak dirindukan dan dijadikan tujuan ibadah bagi setiap Muslim di seluruh dunia.

Bagikan:

Fauzi Rahman

Copywriter Enthusiast

Leave a Comment